telusur.co.id - Pasangan calon (Paslon) independen nomor urut 1 Suhandoyo-Astiti Suwarni fokus menggarap sektor pertanian, perdagangan, dan jasa. Hal ini bertujuan untuk pemerataan pembangunan ekonomi di Kabupaten Lamongan. 

Calon Wakil Bupati Lamongan, Astiti Suwarni menjelaskan, berdasarkan data terbaru, perkembangan sektor pertanian 38 persen, perdagangan 28 persen, dan sektor 21 persen. Tiga sektor ini harus mendapatkan penanganan prioritas.

"Sektor-sektor ini prioritas penanganannya, agar secara kompak terjadi pemerataan ekonomi," bebernya dalam debat publik putaran kedua. Jumat, (27/11/2020) malam hari.

Astried Wahid, sapaan akrabnya, mengatakan, angka kemiskinan di Kabupaten Lamongan masuk dalam 10 besar di Jawa Timur. Yaitu 13, 21 persen atau setara 158 ribu jiwa yang memiliki penghasilan Rp 380 ribu per bulan. Angka pengangguran sebanyak 22 ribu orang. Pengangguran lulusan SMA 93 ribu dan sarjana 47 ribu orang. 

"Jadi bukan mencari yang baik, tapi yang sudah berbuat yang terbaik untuk rakyatnya," terang Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur itu.

Paslon independen nomor urut 1 ini memiliki visi-misi mewujudkan masyarakat Lamongan yang sejahtera, berkeadilan, berakhlak mulia, dan satu hati. Pasangan ini selalu terlihat kompak dalam setiap debat publik, mulai dari debat pertama hingga debat kedua selalu menunjukkan kekompakan. 

"Salam kompak satu hati," ucap Suhandoyo dan Asrtried Wahid bersamaan. 

Suhandoyo mengaku, akan membangun ekonomi Kabupaten Lamongan. Pembangunan ekonomi bukan pertumbuhan ekonomi karena dengan pembangunan ekonomi yang belum ada menjadi ada, dan yang biasa menjadi luar biasa.  

"Di sini lah pembangunan ekonomi dimaknai mengelola sumber daya alam bersama dan kompak," tambahnya. 

Ia mengungkapkan, Lamongan memiliki 1 pelabuhan nasional dan 1 pelabuhan skala internasional. Dengan kondisi ini, Suhandoyo-Astiti akan menjadikan Lamongan sebagai pusat pembangunan nasional.  

“Saatnya juga Lamongan memiliki jalan tol," tuturnya. (ari)