telusur.co.id - Menghadapi tantangan dan perkembangan dunia pendidikan, guru-guru sekolah diharapkan lebih dinamis dalam meningkatkan kompetensi critical thinking. Tingkat kompentensi critical thinking guru tidak hanya dinilai dalam kegiatan pendidikan, tetapi juga pengembangan ilmu pengetahuan dan SDM melalui pengabdian. 

Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kompetensi guru dalam hal akademik dan professional adalah melalui pelatihan penyusunan modul ajar berbasis project untuk menigkatkan critical thinking guru ekonomi di kota Surabaya. 

Melalui pelatihan tersebut, para guru ekonomi dapat berkontribusi dalam memajukan dunia pendidikan dan meningkatkan kompetensinya. 

Hal tersebut menjadi perhatian Tim PKM dosen Pendidikan Ekonomi (PE) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang diketuai Eka Indah Nurlaili dengan anggota Dhiah Fitrayati, Prof Jun Surjanti, Norida Canda Sakti, dan Prof Yoyok Soesatyo.

Ketua Tim PKM, Eka Indah Nurlaili menyampaikan bahwa, kegiatan ini salah satu cara dalam menjawab tantangan revolusi industry 4.0 dan society 5.0 dalam dunia pendidikan. Eka menyebut, diperlukan kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (creativity, critical thingking, communication, collaboration). 

“Hadirnya kurikulum merdeka sebagai kurikulum yang fleksibel, semakin menuntut guru untuk kreatif dalam menyusun perangkat pembelajaran, Guru ekonomi mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran terutama modul ajar yang sesuai dengan kurikulum merdeka,” tutur Eka di Surabaya. Selasa, (08/8/2023).

Eka mengatakan bahwa, dari kegiatan ini nantinya guru mampu mengkreasikan perangkat pembelajaran berupa modul ajar berbasis project pada pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan critical thinking. 

Pelatihan penyusunan modul ajar berbasis project bagi guru berlangsung selama 32 jp, dilakukan secara offline dan online selama 22-26 Juli 2023. Kegiatan offline dilaksanakan di Gedung G9 FEB Unesa. 

Materi pertama diisi pemaparan materi pembelajaran ekonomi yang menumbuhkan critical thinking oleh Prof Jun Surjanti dan materi kedua diisi pemaparan materi penyusunan modul ajar berbasis oleh Dhiah Fitrayati. 

Kegiatan berlangsung secara kondusif dan khidmat, dengan peserta yang menghadiri sebanyak 93 peserta. Peserta aktif menyimak dan menyampaikan pertanyaan karena narasumber yang sangat menarik yaitu Prof Jun Surjanti dan Dhiah Fitrayati dengan dimoderatori oleh Norida Canda Sakti. 

Eka Indah mengungkapkan bahwa, hakikat kurikulum merdeka adalah memperdalam kompetensi guru dan siswa untuk berinovasi dan mengupgrade kualitas pada pembelajaran secara independen.

“Dari observasi awal melalui wawancara pada kelompok MGMP guru ekonomi di kota Surabaya, muncul fenomena yang menunjukkan bahwa guru mengalami kesulitan beradaptasi dengan kurikulum merdeka terutama pada proses penyusunan perangkat pembelajaran mata pelajaran ekonomi secara mandiri,” tandas Eka Indah.

“Kesulitan dalam penyusunan modul ajar yang dihadapi guru ini dikarenakan guru masih dibingungkan dalam penyusunan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) yang diturunkan berdasarkan TP (Tujuan Pembelajaran) dan CP (Capaian Pembelajaran),” jelas dosen PE Unesa.  

Eka berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan dan kreativitas dalam penyusunan modul ajar berbasis project untuk meningkatkan critical thinking. 

“Obyek ditujukan pada guru Ekonomi di Kota Pahlawan melalui metode pelatihan dan pendampingan dalam proses penyusunan modul ajar berbasis project untuk meningkatkan critical thinking. Tak hanya itu, kita bisa mengevaluasi perkembangan kemampuan peserta didik dapat dilihat dari draft modul ajar berbasis project dan hasil lembar kerja,” tuturnya. (ful/ari)