telusur.co.id - Calon Bupati dan Wakil Bupati Lamongan nomor urut 1 Suhandoyo - Astiti Suwarni terus turun ke medan grashroot untuk mendengarkan segala aspirasi seluruh lapisan masyarakat Lamongan. 

Tak terkecuali yang saat ini disapanya,  adalah ratusan abang tukang becak yang ada di jalur Panturaz Seperti di Pasar Kranji dan Pasar Blimbing Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Saat menyapa para pengais rezeki dengan pelayanan jasa antar tersebut, pasangan yang mewakili daerah teritorial selatan dan utara ini juga melihat secara langsung deklarasi ratusan abang tukang becak yang digaungkan di Pasar Kranji dan Pasar Blimbing, Kec. Paciran, Kab. Lamongan.

Dikatakan Suhandoyo, “Abang tukang becak khususnya di Paciran menyampaikan aspirasinya kepada kita. Saya yakin mereka adalah tujuanya bagaimana bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.  

Maka kita selaku pemimpin harus mengorbankan waktu untuk mereka,kedepan akan kita tata dengan baik,” terang Suhandoyo setelah mendengarkan keluhan para abang tukang becak. Selasa, (20/10/2020).

Mendengar aspirasi itu, pemilik Wego dan istri dari Kadindik Jatim ini menawarkan program subsidi untuk para tukang becak. 

"Paling tidak harus ada subsidi kecil-kecilan , apakah itu berupa bannya, rujinya atau bautnya. Paling tidak tetap menjaga keindahan estetika dari becaknya. Untuk itulah, abang becak ini harus diperhatikan,” tegas Suhandoyo.

Ditambahkannya, “Insyallah saya dan bu Astrid ini tahu apa yang menjadi keinginan para abang becak. Ke depan, akan kita tata dengan baik dan harus disiapkan anggaran dan program husus. Saya yakin kita semua punya cita-cita ingin sejahtera. Kalau sudah sejahtera pasti diajak ngobrol akan senang sekali,” lanjutnya. 

Sementara itu, salah satu abang tukang becak, Halik sangat mendukung apa yang telah menjadi visi dari pasangan calon (Paslon) Suhandoyo - Astiti.  

Diungkapkannya, “Saya ingin Lamongan ada perubahan, selama ini kita kaum miskin banyak yang tidak disentuh. Pak Suhandoyo dan Ibu Astiti ini kita nilai sangat mampu untuk memimpin Lamongan,” ujarnya. 

Sebab, mereka punya program yang menyentuh masyarakat yakni soal subsidi para tukang becak. Kitat tahu perekembangan zaman ini kan becak sedikit tergeser dengan angkutan online. 

"Artinya harus ada pemimpin yang tetap memperjuangkan alat transportasi tradisional dan ini menjadi hal wajib yang harus terus di perhatikan, sehingga kabupaten Lamongan tetap mempertahankan kearifan lokalnya,” tuturnya. (ari)