telusur.co.id - Dalam upaya membangun kesadaran masyarakat untuk mencegah kebencanaan kesehatan, Prodi S2 Pendidikan Geografi Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan pelatihan pengembangan bahan ajar.

Pelatihan diberikan kepada guru geografi yang tergabung dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Geografi Kabupaten Gresik pada Oktober 2020. Mengingat dalam kondisi pandemi, maka pelatihan dilakukan secara daring via Zoom.

Menurut penanggung jawab kegiatan yaitu Kaprodi S2 Pendidikan Geografi Unesa, Nugroho Hari Purnomo mengatakan, selama ini persoalan kebencanaan telah diajarkan dalam mata pelajaran geografi di SMA. 

Sesuai kurikulum SMA, materi meliputi kebencanaan geologi dan hidroklimatologi, serta bencana sosial. Namun bencana biologi terkait kejadian luar biasa (KLB) dan pandemik yang disebabkan virus atau bakteri tidak pernah dikenalkan kepada peserta didik. 

“Dengan adanya pandemi Covid-19, menyadarkan kita semua bahwa hal ini perlu dikenalkan kepada peserta didik di sekolah formal. Berdasarkan fenomena tersebut, maka pelatihan ini bermaksud untuk membekali guru geografi dalam mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran di sekolah dalam rangka membangun kesadaran jangka panjang terhadap kesehatan dalam konteks ruang dan lingkungan,” ujarnya. 

Menurutnya, kejadian luar biasa (KLB) dan pandemi virus atau bakteri dalam kajian geografi bencana sangat terkait dengan keadaan lingkungan fisik dan sosial, serta mobilitas penduduk pada suatu wilayah permukiman.  

Beberapa penyakit yang virus atau bakterinya mudah tersebar karena faktor lingkungan permukiman dan tingginya mobilitas penduduk diantaranya demam berdarah, tuberculosis, dan juga Covid-19. Persoalan utama kebencanaan atau KLB adalah adanya ketidakpastian dalam waktu kemunculan maupun korbannya.  

“Oleh karena itu langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh masyarakat adalah memiliki pengetahuan, kesadaran, dan kewaspadaan untuk melakukan mitigasi secara terus-menerus,” tegas Nugroho. 

Sementara itu, Ketua MGMP Geografi Kabupaten Gresik, Artini Inderawati menyambut baik acara pelatihan ini dan berharap dapat memotivasi guru-guru geografi untuk lebih memperluas wawasan keilmuan terkait kebencanaan.  

“Guru geografi memiliki peran sentral dalam pendidikan formal untuk menyebarluaskan ilmu kebencanaan. Pernyataan tersebut senada dengan pendapat peserta lainnya yang mengharapkan adanya tindak lanjut dari pelatihan ini. 

Hal ini karena dalam membangun pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran, memerlukan input keilmuan yang berlanjut guna membuka cakrawala pemikiran,” tutur Artini Inderawati. (ari)