telusur.co.id - Salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dari Fakultas Teknik (FT) Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Titus Zeremia melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sepanjang, Kec. Taman, Kab. Sidoarjo, dengan dibimbing oleh Moh. Nor Ali Aziz selaku Dosen Pembimbing.

Di masa pandemi Covid-19 Era New Normal ini, kebijakan dari Untag Surabaya, mahasiswa tetap melaksanakan kegiatan KKN. Namun wajib untuk dilakukan di tempat tinggal masing-masing mahasiswa. 

Hal ini bertujuan agar mahasiswa tetap dapat melaksanakan kegiatan KKN dengan mengurangi resiko terjadinya penularan Covid-19 dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk melakukan pengabdian di wilayahnya masing-masing.

Di tengah pandemi Covid-19, tentu sangat sulit untuk dapat mempertahankan kestabilan ekonomi. Melihat kesulitan yang banyak dialami oleh masyarakat, maka Titus Zeremia memilih untuk melakukan Program KKN Non Reguler 2020 dengan mengangkat topik Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi. 

Kegiatan yang dilakukan antara lain, memasarkan dagangan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di samping SD Negeri Pagesangan 426 agar tetap mampu bertahan untuk berdagang di era new normal ini.

“Selama KKN ini, saya berupaya untuk memasarkan dagangan Ibu Ida sebagai PKL di wilayah SDN Pagesangan 426 untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Bukan hanya dari lingkungan sekitar SDN Pagesangan 426.  

Oleh sebab itu, saya membuat beberapa kemasan produk sehingga dapat digunakan untuk menarik pelanggan, dan saya juga membantu Ibu Ida menggunakan Instagram untuk dapat memasarkan dagangannya secara luas,” ungkapnya. Kamis, (07/1/2021). 

Ida merupakan seorang warga Sepanjang yang berprofesi sebagai PKL yang berjualan sejak tahun 2005 di samping sekolah SDN Pagesangan 426, merasakan begitu banyak perbedaan akibat dari dampak pandemi Covid-19. Dagangan yang dijual oleh Ida merupakan makanan ringan seperti tempe menjes, tahu crispy, jamur crispy, serta aneka minuman.  

“Pelanggan Ibu Ida biasanya adalah anak-anak yang bersekolah di SDN Pagesangan 426, orang tua atau wali yang menjemput maupun mengantar siswa, hingga para tenaga kerja di sekolah tersebut. Penduduk di sekitar sekolah juga terkadang mampir untuk membeli dagangan milik Ibu Ida,” terang mahasiswa angkatan 2017 tersebut. 

Masih dengan Titus, Ida merasa penjualannya sangat turun drastis selama pandemi berlangsung. Hal itu diakibatkan karena sekolah melakukan pembelajaran daring dan tidak adanya aktivitas di dalam sekolah, sehingga konsumen yang biasanya membeli dagangan Ida tidak seramai seperti ketika sekolah beraktivitas secara normal.  

Titus menambahkan, pelanggan yang berkurang untuk datang membeli dagangan milik Ida, menyebabkan berkurangnya penghasilan pemilik PKL itu selama masa pandemi ini. Penghasilan yang berkurang, tentu akan sangat berpengaruh pada kehidupan kesehariannya. 

“Saya berterimakasih kepada mahasiswa KKN Untag Surabaya yang telah memberikan pelatihan kepada saya untuk pemulihan ekonomi di dagangan kaki lima yang sudah saya tekuni sejak tahun 2005 ini. Sehingga saya masih dapat berjualan dengan aman di era New Normal selama masa pandemi Covid-19 ini berlangsung,” ujar Ida. (ari)

#KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #EcoKampus #KampusKompeten #UntagSurabayaKeren