telusur.co.id - Proyek pembangunan Box Culvert ruas Banjarsugihan, Kec. Tandes, Kota Surabaya kembali menghangat. Di tengah cuti bersama di lingkup pemerintahan Kota Surabaya, Lurah Banjarsugihan mengundang perwakilan dari RT 01 dan RT 02 wilayah RW 04 untuk rapat koordinasi pengurukan lahan makam berlokasi di belakang SPBU Banjarsugihan dan proyek Box Culvert ruas Banjarsugihan.

Pertemuan ini berlangsung di Pendopo Kelurahan Banjarsugihan. Acara ini juga dihadiri Lurah Banjarsugihan, Camat Kecamatan Tandes, Kapolsek Tandes, dan Danramil Tandes, serta perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan. 

Dengan dipimpin langsung Lurah Banjarsugihan rapat koordinasi ini berlangsung secara terbuka dan kondusif mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Pembahasan ini difokuskan perihal permintaan warga Banjarsugihan kepada kontraktor dan Dinas PUBMP untuk bisa membantu tanah galian sungai agar bisa dimanfatatkan sebagian volumenya untuk pengurukan lahan makam milik warga. 

Windu perwakilan dari Dinas PUBMP Kota Surabaya menyampaikan, "Kami mohon dukungan kepada seluruh elemen warga dan tokoh agar proyek ini bisa lancar sesuai dengan harapan bersama. 

Pun juga demikian guna untuk mempersiapkan fasilitasi akses jalan menuju Stadion Gelora Bung Tomo yang mana akan digunakan sebagai Piala Dunia U-20 di 2021. Jadi harapan kami mewakili dinas supaya sama-sama memahami urgensi penyelesaian pembangunan di Kota Surabaya,” ujarnya. Jumat, (21/8/2020).

Kapolsek Tandes, Ricky menambahkan "Harapan kami dari pihak Kepolisian warga ikut serta mensukseskan pembangunan tersebut karena menjadi tanggungjawab kita bersama membawa nama Negara Indonesia khususnya Kota Surabaya untuk event besar Piala Dunia 2021.  

Sehingga tidak ada masalah ataupun gejolak yang terjadi berjalananya proyek tersebut, masyarakat juga kedepan akan terdampak positif bilamana telah terselesaikan pembangunan tersebut terhadap kebangkitan ekonominya,” imbuhnya. 

"Berikutnya pak RT, pak RW, pak Lurah dan semua elemen ikut memonitoring agar tidak timbul masalah-masalah ego sektoral. Semua bisa kita selesaikan, kita koordinasikan, agar terciptanya tatanan sosial yang aman dan tentram,” tandasnya. 

Acara ini ditutup dengan pembacaan resume hasil rapat yang telah digelar. Pada intinya tanah galian tersebut akan dialokasikan untuk keperluan Gelora Bung Tomo, Kali Lamong, dan Pengurukan lahan makam sesuai permintaan warga kepada Pemkot Surabaya dan pihak kontraktor. Komitmen bersama ini diharapkan benar-benar mensukseskan agenda pembangunan yang sedang berjalan. (ari)