telusur.co.id - SMAN 8 Surabaya memiliki tanggungjawab untuk melatih dan mempersiapkan siswanya untuk mengikuti Kompetisi Sains Nasional setiap tahunnya. Untuk mencapai hasil yang optimal, proses pembinaan harus diberikan kepada guru atau pengajar matematika yang mahir dalam Olimpiade atau Kompetisi matematika, terutama matematika Aljabar, Geometri, dan Kombinatorik. 

Namun, di SMAN 8 Surabaya belum ada guru atau pengajar yang mahir dalam hal ini untuk mempersiapkan siswa-siswanya untuk berpartisipasi dalam Kompetisi Sains Nasional. Oleh karena itu, SMAN 8 Surabaya bekerja sama dengan Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk memberikan pelatihan kepada guru dan siswanya yang cukup baik dalam matematika. 

Pembinaan Kompetensi Sains Nasional Kabupaten/Kota (KSN_K) Jenjang SMA Bidang Matematika untuk Guru dan Siswa SMA Negri 8 Surabaya. Bekerja sama dengan Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Tim Pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) Depertemen Matematika ITS terdiri dari Pembina Bidang Geometri, Prof. Drs. Basuki Widodo, M.Sc, Ph.D dan Drs. Kamiran, M.Si. Pembina Bidang Kombinatorika, Dra. Nur Asiyah, M.Si dan Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si. Pembina Bidang Aljabar, Drs. Sentot Didik Surjanto, M.Si. dan Dian Winda S., S.Si., M.Si.
 
Abdimas dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2023, 27 Januari 2023, dan 3 Februari 2023 di SMAN 8 Surabaya Jl. Sultan Iskandar Muda No. 42, Kel. Ujung, Kec. Semampir, Kota Surabaya. 

“Hasil dari pelatihan ini diharapkan guru dapat menerapkan materi yang diajarkan pada anak-anak didiknya dan siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang soal-soal olimpiade matematika, terutama yang berkaitan dengan matematika Aljabar, Geometri, dan Kombinatorik,” ujar Prof Basuki.

Gagasan KSN sebenarnya merupakan hasil dari upaya pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mendekatkan peserta didik pada dunia sains. Dengan menggunakan sains, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan merefleksikan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sains dapat membantu anak menjadi siswa yang kreatif, sistematis, kritis, dan bersemangat. 

Selain itu, anak-anak Indonesia akan dimotivasi oleh dunia sains untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Bahkan, jika dunia sains menguasai, generasi berikutnya akan menjadi saintis yang akan membanggakan sekaligus mengharumkan nama bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan standar pendidikan adalah melalui kegiatan KSN.

KSN adalah kegiatan Kemendikbudristek RI tahunan yang bertujuan untuk memberikan ruang belajar, mendorong kecintaan siswa terhadap sains, dan mendorong guru dan siswa yang berprestasi untuk meningkatkan kemampuan mereka. 

Menurutnya, SMAN 8 Surabaya harus mempersiapkan siswanya untuk Kompetisi Sains Nasional setiap tahunnya. Untuk mencapai hasil yang optimal, proses pembinaan harus dilakukan oleh guru atau pengajar yang ahli dalam Olimpiade/Kompetisi Matematika, khususnya Aljabar, Geometri, dan Kombinatorik. Namun, di SMAN 8 Surabaya tidak ada guru atau pengajar matematika yang ahli yang mampu membina atau mempersiapkan siswa.

“Melalui program Abdimas ini, kami sebagai tenaga pengajar di Perguruan Tinggi  memiliki keinginan dan merasa bertanggung jawab untuk membantu dan melatih guru-guru sekolah menengah atas dan siswa-siswi yang terpilih untuk meningkatkan kemampuan menerapkan pembelajaranMatematika khususnya Aljabar, Geometri dan Kombinatorik sesuai tuntutan dan kebutuhan saat sekarang. Melalui salah satu program Departemen Matematika FSAD-ITS, yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Berdasarkan kesepakatan untuk pelaksanaan pelatihan  mengikuti jadwal program kerja SMAN 8 Surabaya. Sebelum pelaksaan team Abdimas melakukan persiapan dan pembagian tugas yang akan diberikan pada guru-guru Matematika dan siswa-siswanya, yaitu tentang matematika dalam menyelesaian soal-soal olimpiade Matematika khususnya Aljabar, Geometri dan Kombinatorik, dengan konsep penjelasan materi secara analisis dan penurunan rumus-rumus yang akan diaplikasikan dalam menyelesaikan permasalahan soal-soal olimpiade dan untuk materi menjadi tiga kelompok materi yang akan disampaikan oleh masing-masing anggota tim Abdimas.

Tujuan, manfaat, dan dampak kegiatan yang diharapkan Tdari pengabdian ini adalah membantu para guru bidang Matematika dan siswanya dalam memahami materi pembelajaran yang terkait dengan bidang Matematika khususnya Aljabar, Geometri dan Kombinatorik.

Adapun manfaat dari pembelajaran pada pengabdian ini antara lain:

1. Kepada guru guru bidang peminatan  matematika dapat menambah wawasan maupun pengkayaan tentang kedalaman materi khususnya soal-soal olimpiade Matematika khususnya Aljabar, Geometri dan Kombinatorik serta dapat mentransfer kepada anak didik selama pembelajaran di kelas.

2. Dengan bertambahnya kemampuan guru-guru dalam mengembangkan materi pengabdian sehingga  dapat memberikan perubahan tentang persepsi siswa terhadap materi pelatihan.

3. Bagi siswa diharapkan  dapat berkompetisi dalam lomba-lomba olimpiade baik tingkat lokal, nasional bahkan tingkat internasional.  
 
Sementara itu, Nur Asiyah menjelaskan, solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh SMAN 8 Surabaya ini adalah berupa kerj sama dengan Departemen Matematika dan selanjutnya dilakukan pembinaan kepada guru-guru Matematika SMAN 8 Surabayadan siswa-siswi yang terpilih. 

“Setelah diberi pelatihan, selanjutnya mereka dapat membimbing siswa-siswa SMAN 8 Surabaya dan meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan olimpiade Matematika khususnya Aljabar, Geometri, dan Kombinatorik,” papar Asiyah.

Proses pembinaan dilakukan dengan memperhatikan silabus atau petunjuk bidang Matematika khususnya Aljabar, Geometri dan Kombinatorik yang telah diumumkan oleh Kemendikbudristek RI yaitu sebagai berikut : 
Bidang Matematika:
1. Dasar-dasar (logika, manipulasi aljabar, sistem bilangan, notasi sigma dan pi)
2. Metode pembuktian matematis (pembuktian langsung, pembuktian dengan kontradiksi, bukti induktif)
3. Aljabar (sistem persamaan, ketaksamaan, fungsi, polinomial, barisan, deret).
4. Kombinatorik (prinsip penjumlahan dan perkalian, De Moivre, prinsip inklusi-eksklusi, prinsip rumah burung, pewarnaan, teori graf, permainan & strategi kemenangan).

Dosen-dosen Departemen Matematika yang ikut serta dalam proses pembinaan ini adalah sebagai berikut : 
1. Dra. Nur Asiyah, M.Si. (Matematika/FSAD);
2. Prof. Drs. Basuki Widodo, M.Sc, Ph.D.(Matematika/FSAD);
3. Drs. Kamiran, M.Si. (Matematika/FSAD);
4. Drs. Sentot Didik Surjanto, M.Si. (Matematika/FSAD);
5. Dian Winda S., S.Si., M.Si. (Matematika/FSAD); dan
6. Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si. (Matematika/FSAD).
 
“Kegiatan yang direncanakan disusun berdasarkan kaidah-kaidah Pendidikan dan pengajaran dimana tim pengabdian menjadi fasilitator. Seorang fasilitator hanyalah berfungsi dan bertindak mengolah proses belajar para peserta pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan pengalaman mereka sendiri atau pengalaman orang lain,” urai Asiyah.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut digunakan beberapa metode pelatihan yaitu:

1. Metode Ceramah
Metode ceramah dipilih untuk memberikan penjelasan tentang KSN matematika. Melalui metode ceramah diharapkan dapat memotivasi dan menanamkan pemahaman serta pengetahuan guru-guru Matematika.

2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab sangat penting bagi para peserta pelatihan, baik di saat menerima penjelasan serta saat mempraktikkannya. Metode ini memungkinkan guru-guru Matematika menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang materi KSN.

3. Metode Simulasi
Metode simulasi ini sangat penting diberikan kepada para peserta pelatihan untuk memberikan kesempatan mempraktekkan materi pelatihan yang diperoleh. Harapannya, peserta pelatihan akan benar-benar menguasai materi pelatihan yang diterima, mengetahui tingkat kemampuannya menerapkan kegiatan dan kemudian mengidentifikasi kesulitan-kesulitan (jika masih ada) untuk kemudian dipecahkan.

KSN adalah kegiatan berkelanjutan yang dilaksanakan dalam beberapa tingkat, yaitu tingkat Kota, tingkat Provinsi, dan tingkat Nasional Dalam setiap tahapan, tentu tingkat kesulitan soal yang diujikan akan semakin meningkat. 

Berdasarkan hal tersebut, pada pembinaan tahap berikutnya akan disediakan latihan-latihan soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hal ini agar guru-guru Matematika dapat terbiasa dengan soal-soal yang lebih beragam dan lebih tinggi tingkat kesulitannya.

“Kegiatan kelanjutan pembinaan sesi 2 juga telah dilaksanakan bulan September 2023 kemaren di Departemen Matematika ITS. Persisnya kegiatan lanjutannya dilaksanakan; 9 september, 23 september, 30 september 2023,” tutup Nur Asiyah. (ari)