telusur.co.id - Melalui Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang digelar tiap tiga tahun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memetakan keadaan terupdate literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.

Maka hal itu dapat dicapai dengan kinerja OJK KR 4 Jatim Tahun 2022 adalah mengdeklarasi inklusi keuangan pada bulan inklusi keuangan. Hal ini disampaikan oleh Kepala OJK KR 4 Jatim, Bambang Mukti Riyadi pada acara Cangkrukan Media di Kantor OJK, Surabaya. Kamis, (23/2/2023) siang.

Diketahui, dalam memeriahkan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Oktober 2022 lalu OJK KR 4 Jatim menginisiasi penyelenggaraan Jatim Inclusion Festival (JIFest) pada 27-30 Oktober 2022 di Pakuwon Mall Surabaya, berkolaborasi dengan FKLJKD, TPAKD, dan Pemprov Jatim.

“JIFest terdiri dari kegiatan literasi, business matching, games, kompetisi, serta bazar produk keuangan dan UMKM dari 40 LJK serta dihadiri oleh ribuan pengunjung. Dalam kegiatan ini terjadi transaksi sebesar Rp 4 miliar yang terdiri dari pembiayaan UMKM, pembukaan produk keuangan baru, dan pembelian produk UMKM,” imbuhnya.

Capaian berikutnya, OJK KR 4 Jatim menyelenggarakan Rakorda TPAKD se-Jatim pada 15 Desember 2022. Dalam Rakorda ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan 7 TPAKD dan meluncurkan Katalog Produk Keuangan dan program Kredit Melawan Rentenir (PROKESRA).

"Selanjutnya, OJK KR 4 Jatim mampu meningkatkan daya saing BPR & BPRS se-Jawa Timur melalui evaluasi kinerja dan Capacity Building pada 13-14 Desember 2022. Kegiatan ini merupakan upaya OJK KR 4 dalam mendorong perbankan agar memiliki kinerja yang baik,” tutur dia.

Dengan tema “Menyiapkan Industri BPR & BPRS Se-Jawa Timur untuk menghadapi Tantangan dan Peluang ke Depan Melalui Penguatan Permodalan dan GCG”, kegiatan ini diikuti 283 BPR & BPRS, dilaksanakan secara hybrid, dan dirangkai dengan program peningkatan capacity building bagi Pejabat Eksekutif BPR & BPRS terkait penilaian tingkat kesehatan BPR & BPRS.

“OJK sebagai regulator senantiasa berupaya agar BPR & BPRS tetap memiliki daya saing di tengah dinamika perekonomian. OJK berharap dengan permodalan yang kuat maka BPR & BPRS dapat memiliki tata kelola secara baik disertai dengan sarana pendukung yang memadai untuk meningkatkan kinerja perkreditan dan mencegah adanya fraud internal maupun eksternal sehingga mampu menjadi BPR & BPRS yang resilient, adaptif, kontributif, dan agile,” sambung Bambang.

Kelima, OJK KR 4 Jatim menjaga stabilitas sistem keuangan di Jawa Timur. Keenam, meningkatkan literasi keuangan masyarakat Jawa Timur. 

Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat Jawa Timur agar memahami produk dan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan, cakap dalam mengelola keuangan dan terhindar dari investasi ilegal, selama Triwulan-IV 2022 OJK KR 4 telah melakukan 29 kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada berbagai lapisan masyarakat.

"Terakhir ketujuh, memberikan layanan konsumen sektor jasa keuangan. OJK KR 4 Jatim dalam melaksanakan fungsi perlindungan konsumen memberikan pelayanan pengaduan, pertanyaan, dan informasi baik secara tertulis, walk-in maupun lewat Whatsapp," urai Bambang. (ari)