telusur.co.id - Selama pandemi Covid-19 ini, ternyata ada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tidak bisa pulang ke kampung halaman masing-masing. 

Salah satu alasan yang menyebabkan mahasiswa enggan pulang adalah letak kampung halamannya yang jauh dari kota Surabaya.

Salah seorang mahasiswa dari Papua, Merlin Kalawen menuturkan, ongkos biaya balik ke kampung halaman sangat besar, ditambah lagi perlu mengikuti rapid test. Merlin tidak sendirian. 

Di Asrama Mahasiswa, masih ada mahasiswa yang bertahan tetap tinggal di Surabaya, begitu pula di beberapa kos yang tersebar di daerah Lidah Wetan dan Babatan.

Untuk meringankan beban para mahasiswa tersebut, Jurusan Bahasa dan Jerman FBS Unesa melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memberi bantuan kepada mahasiswa. Bantuan tersebut berupa paket sembako yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa di asrma atau di kos.

“Saya sangat senang sekali mendapat bantuan dari jurusan,” ujar mahasiswi asal NTT, Nensi. Jumat, (17/7/2020).

Wajahnya sangat sumringah ketika menerima paket sembako yang diserahkan oleh Ketua Jurusan, Dwi Imroatu. Menurut Dwi, ada tiga judul PKM yang dilaksanakan pada tanggal 14 juli 2020. 

Masing-masing PKM diketua oleh Ari Pujosusanto, Dyah Woroharsi dan Ajeng Dianing. Masih menurut Dwi, PKM ini bentuk kepedulian Dosen Jurusan kepada mahasiswa dan juga masyarakat luas. 

“Biasanya PKM Jurusan dilaksanakan di luar kampus dengan guru atau masyarakat sebagai mitra. Tapi kali ini dilaksanakan di dalam kampus, karena wabah Covid-19 belum berakhir,” ungkap Dwi Imroatu. (ari)