telusur.co.id - Pemerintah Indonesia Diminta mempersiapkan berbagai hal, termasuk ketahanan pangan mengingat gejala penyebaran virus Covid-19 yang sampai saat ini masih menyebar di berbagai Daerah.
Memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2020, Yusuf Misbah Sekjend Gema Petani Nasional mengatakan, Indonesia memiliki Sekian juta penduduk dengan kebutuhan 30 hingga 37 juta Ton Beras yang harus dipenuhi oleh pemerintah disetiap tahunnya.
" Namun dalam masa Pandemi ini Pemerintah Indonesia Hanya mampu memenuhi 20 juta Ton beras untuk kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, kekurangan tersebut ditutup dengan bantuan import dari Negara tetangga seperti vietnam, thailand dan beberapa negara lain " ujar Yusuf, Kamis (15/10/20).
Dalam hal ini Pemerintah harus memperhatikan berbagai aspek mulai dari Kesejahteraan Petani, produksi pangan hingga distribusinya. Peran Petani sebagai mata rantai utama dalam kebutuhan Pangan sangat perlu diperhatikan.
" Faktor yang menentukan sistem produksi Petani adalah kebutuhan pupuk dalam situasi pandemi ini apakah pupuk itu cukup tersedia,apalagi saat ini banyak petani yang mengeluh langkanya pupuk bersubsidi" sambungnya.
Belum lagi petani yang semangatnya menurun lantaran pandemi. Menurutnya di situlah peran penyuluh pertanian memberikan semangat. Selain itu pemerintah juga perlu memberikan stimulus kepada petani.
“Kalau petani tak bekerja, tak makan kita ini,” ujar Yusuf.
Selanjutnya pada proses distribusi, menurutnya pemerintah harus memberi perhatian yang lebih agar tidak ada oknum yang menimbun pangan.
“Ini salah satu peran pemerintah melalui OPD yang ada. Peran OPD ini sangatlah strategis dan menentukan,” terangnya.
Tidak sampai di situ, masyarakat yang selama ini menjadi konsumen juga perlu diedukasi agar dapat menghemat keperluan pangannya. Pungkas Sekjend Gema Petani tersebut. (*)