telusur.co.id - Sekelompok pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Aksi Pemuda Peduli Pendidikan (FAP3) telah melakukan konsolidasi untuk menyuarakan adanya dugaan perbuatan korupsi dan gratifikasi di dalam dunia pendidikan di Jawa Timur.

Hal itu, terkait dengan adanya dugaan beberapa oknum Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Timur telah melakukan tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) terhadap beberapa oknum apartur sipil negara (ASN) di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam hal Bantuan SMK Tahap II Lanjutan.

"Ini sungguh sangat mencoreng dunia pendidikan Indonesia saat ini," tegas Koordinator Pusat FAP3, Rofi Al Ghifari. Selasa. (05/10/2021).

Menurutnya, dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang dalam masa sulit yang dimana kita ketahui bersama sejak pandemi Covid-19, para peserta didik belum 100% menikmati belajar tatap muka dan menikmati belajar di sekolah.

"Inilah yang menjadi penegasan kita selaku pemuda yang ingin dunia pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, bukan jadi bahan ‘bancakan’ para oknum yang ingin menikmati KKN di dalam dunia pendidikan," tandasnya.

Ditambahkan Rofi, “Apa yang telah dilakukan oleh Pak Menteri Nadiem Makarim sangatlah harus kita dukung dengan adanya gebrakan-gebrakan dalam solusi pendidikan di era pandemi ini,” ujarnya.

"Jadi kami berharap, semoga Menteri atau para pemangku kebijakan untuk bisa dievaluasi atau dibatalkan bantuan SMK Tahap II Lanjutan yang akan disalurkan ke sekolah-sekolah SMK di Jawa Timur," jelasnya. (ari)