telusur.co.id - Pasangan Eri Cahyadi dengan Armuji memenangkan Pilkada Surabaya makin kuat. Sebab, dukungan dari berbagai elemen masyarakat begitu besar. 

Tidak itu saja, dukungan juga mengalir dari para relawan Sahabat Machfud dan Gempar berganti baju untuk bergabung dengan relawan KMS – ERJI pemenangan Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Cawali – Cawawali Kota Surabaya periode 2021-2026.

Koordinator Relawan KMS-ERJI, Gita dalam sambutannya menyampaikan bahwa, dirinya merasa tidak percaya dan terharu atas sikap dari relawan sahabat Machfud bisa berpindah pilihan untuk mendukung pasangan ER-JI. 

“Terus terang, kami sangat terkejut dan seakan-akan bermimpi ketika mendengar teman teman sahabat Machfud ingin bergabung dengan KMS-ERJI. 

Namun ketika kami sadar ini bukan mimpi, kami jadi pengen tahu apa yang jadi sebab teman teman sahabat Machfud ingin gabung dengan kami, biar nanti disampaikan langsung oleh koordinatornya,” imbuhnya di Satu Atap Co Working Space, Ketabang, Genteng, Surabaya. Kamis, (05/11/2020) sore hari.

Menurut Gita, acara dengan tema Milenial Surabaya Bersatu untuk Surabaya Satu, penuh syarat makna. Dengan demikian, semua potensi dari SDM yang dimiliki dalam berfikir dan bersatu mempermudah penyelesaiannya. 

“Kita milenial tentunya harus menggunakan semua potensi yang ada, Kita diberi memiliki rasionalitas yang di bantu dengan kemudahan untuk mengakses segala informasi. Tentunya bisa membedakan benar dan salah, baik dan buruknya,” terang Gita. 

Gita menuturkan, untuk mengetahui detail alasan bergabung, bisa dikomunikasikan langsung.  

“Biar nanti teman baru kita yang detail menjelaskan. Namun yang jelas, kata-kata mutiara 1000 kawan masih kurang, satu musuh sudah sangat banyak. Selamat datang di KMS-ERJI,” ucap Gita sambil mempersilahkan kepada Koordinator Relawan Sahabat Machfud untuk menyampaikan ulasannya.  

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Relawan Sahabat Machfud, Wildan Hilmi Z. A. yang kini bergabung dengan relawan KMS-ERJI, menyampaikan pendapatnya dengan pikiran dan hati nurani yang jernih.  

“Dalam kesempatan ini, kami sampaikan bahwa hal utama yang melandasi kami untuk bergabung dengan KMS-ERJI adalah keresahan hati kami terhadap pilihan Pak Machfud Arifin.  

Terus terang kami (Sahabat Machfud -red) bersama Gempar adalah sekoci yang dibentuk oleh Poltracking, lembaga survey yang dipakai oleh pasangan MAJU, walaupun tidak pernah diakui kepada publik,” ujar Wildan.  

Pada awal tahun 2020, Wildan menjelaskan bahwa, saat itu dirinya belum tahu pasangan dari Cawali Surabaya, Machfud berpasangan dengan Cawawali Surabaya, Mujiaman.  

Diakuinya, dirinya semangat karena gagasan yang disampaikan membuat perubahan yang signifikan. Namun, pada saat pendaftaran ke KPU yang menjadi pasangannya Mujiaman. Hal ini yang membuat relawan Sahabat Machfud kecewa.  

“Kami cukup bersemangat dengan ide-ide perubahan untuk Surabaya yang digagas oleh Pak Machfud. Namun ketika Pak Machfud lebih memilih Pak Mujiaman dibanding tokoh-tokoh yang berupaya maju dan berjiwa muda seperti Gus Hans, Mas Arif Fatony, Mas Azrul Ananda, dan Mbak Lia Istifama. Lalu, Kami pun bertanya mengapa Pak Mujiaman?” ungkapnya.  

Lebih lanjut Wildan menjelaskan, awalnya dirinya wait and see, kemudian dirinya mencari informasi profil Mujiaman.  

“Kami mencari siapa Pak Mujiaman? dan mengapa harus Pak Mujiaman? Kebetulan dengan saya pribadi, beliau itu satu almamater walaupun beda jurusan,” paparnya. 

Menurut Wildan, untuk mendapatkan informasi sosok Mujiaman, dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah mengetahui sosok Cawawali Surabaya itu, dirinya semakin tidak percaya dan bertambah kecewa. Dalam sebulan terakhir dari cerita senior di IKA ITS. 

Deklarasi bertema Milenial Bersatu untuk Surabaya Satu yang digelar di kafe Satu Atap, di Jl. Pacar No. 2, Surabaya dihadiri sekitar 50 orang relawan Sahabat Machfud dan perwakilan KMS-ERJI. (ris/ari)