telusur.co.id - Limbah plastik merupakan masalah lingkungan yang cukup serius sehingga membutuhkan penganan secara tepat dan berkelanjutan agar tidak mencemari tanah, air dan udara. 

Saat ini negara Indonesia merupakan negara urutan kedua penghasil sampah setelah negara China. Sampah yang dihasilkan tiap tahunnya mampu mencapai angka 1,29 juta ton. Sampah atau limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik. 

Dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Wiraraja, Anita Intan Nura Diana, dan Subaidillah Fansuri bersama organisasi pecinta lingkungan yang diketua oleh Ibno Fajar Wijayanto, berinisiasi memberikan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pengelolaan sampah sebagai pengganti pasir dalam pembuatan campuran beton.

Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu (19/8), tepatnya di Balai Posyandu Perum. Alam Permai Asri, Desa Kolor, Sumenep. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 15 orang pemuda dan pemudi. 

Seluruh peserta yang hadir wajib mengikuti protokol kesehatan diantaranya menggunakan masker, mencuci tangan dengan handsanitizer, dan menjaga jarak.

Dalam kegiatan ini, para peserta dibekali ilmu bagaimana cara mengubah botol plastik menjadi agregat halus yang memiliki kemiripan dengan pasir. 

Setelah kegiatan berlangsung Anita, Subaidillah dan para pecinta lingkungan berharap semua peserta mendapat pengetahuan lebih cara pengelolaan dan pemanfaatan sampah khususnya limbah botol plastik sebagai beton, sehingga memungkinkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat. (ari)