telusur.co.id - Sudah hampir setengah tahun penyebaran virus Covid-19 di Indonesia tidak kunjung usai. Dampak pandemi merambah ke berbagai aspek, salah satunya pada bidang perekonomian. Pelemahan perekonomian Indonesia berdampak secara masif salah satunya menurunnya daya beli masyarakat yang mana juga menyebabkan banyak usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM rentan gulung tikar.

 

Meski banyak UMKM yang tengah jatuh bangun di masa pandemi, hal tersebut tak menyurutkan niat, Digda Praditya (24) Rendra Saputra (26) dua Pemuda asal Sidoarjo tersebut, mengaku semakin bergairah untuk bangkitkan UMKM lewat usaha jual bubuk dan biji Kopi yang mereka geluti.

 

Rendra menuturkan, bisnis kopi yang ia geluti selama tiga bulan terakhir dinilai menguntungkan, karena setiap hari para penggemar kopi semakin banyak. Baik dari kalangan muda maupun tua, bahkan minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.

 

"Bagi penikmat kopi, disaat pandemi Covid-19 tak berhenti minum kopi. Walaupun cafe banyak yang tutup karena pandemi, yang namanya penggemar kopi tetap bisa minum kopi di rumah," ujar Pemuda yang berdomisili di Bumi Citra Fajar kab. Sidoarjo,Rabu (7/10/20).

 

Digda menambahkan, alasannya memilih Robusta menjadi bahan utama kopi yang mereka produksi. Jenis kopi ini dipakai karena dianggap cocok dengan lidah orang Indonesia, terutama orang Jawa.

 

Artinya, robusta mudah diterima semua kalangan, baik pecinta kopi sejati atau peminum kopi selingan. Dengan berkomitmen terhadap cita rasa, bubuk Kopi yang di beri brand Gadjah Mada ini dibuat tanpa menggunakan bahan campuran, atau bisa dibilang 100% murni biji kopi. Semua proses, mulai pemilihan biji kopi hingga pengepakan dilakukan secara profesional dan higienis. Semua demi konsistensi dalam rasa, Jelas Digda.

 

Digda mengaku dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, dirinya masih bisa memasarkan kopi ke berbagai daerah lewat jasa pengiriman, dirinya menuturkan Salah satu cara ampuh untuk mengakali pandemi ini adalah dengan mengaktifkan aktifitas digital marketing.

 

"Bisnis kopi, masa depannya bisa semakin maju. Di masa corona ini, bisnis kopi tetap berjalan. Walaupun tingkat penurun dalam pemasarannya mencapai 30 persen, jadi 70 persen pemasaran kopi masih terbilang bagus,saya harap para kaum muda dapat mengambil hikmah dan asah kreatifitas dalam membantu pemerintah bangkitkan UMKM di masa pandemi " pungkas Pemuda Alumni STIE Malangkucecwara Malang tersebut. (Rif)