telusur.co.id - Dusun Sidobecik, Desa Pulorejo, Kabupaten Mojokerto, menjadi saksi dari sebuah aksi nyata yang dilakukan Civitas Akademika Teknik K3 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). 

Melalui program pengabdian masyarakat, tim pengabdi berupaya untuk meningkatkan kesadaran keselamatan dan kesehatan yang ada di masyarakat. Peningkatan kesadaran akan pentingnya K3 ini dilakukan dengan memberikan pelatihan penanggulangan kebakaran dan P3K Sederhana.
 
“Pengabdian masyarakat kami memiliki tema ‘Membangun Desa Tangguh: Penanggulangan Kebakaran, Mitigasi Bencana, dan P3K untuk Masyarakat’. Tema ini kami ambil karena sejalan dengan ilmu yang kami pelajari yaitu seputar K3. Agar para mahasiswa juga bisa mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat selama ini,” urai Ketua Pengabdian Masyarakat PPNS, Imah Luluk Kusminah pada keterangan tertulisnya. Jumat, (25/8/2023).

Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Imah Luluk Kusminah, terdiri atas 4 dosen, dan diikuti oleh sebanyak 36 mahasiswa. Adapun kegiatan ini Sabtu (22/7) bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan serta keterampilan bagi masyarakat dusun sasaran serta meningkatkan jiwa sosial yang ada pada diri mahasiswa. Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk pengimplementasian dari salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
 
Kegiatan diawali dengan pemberian materi seputar P3K sederhana kepada warga dusun setempat. Para mahasiswa juga mempraktikkan cara pembalutan luka menggunakan perban serta pertolongan pertama apa saja yang bisa dilakukan ketika terdapat luka ringan. 
 
“Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan sosialisasi tentang pentingnya upaya mitigasi bencana di wilayah Desa Pulorejo, khususnya saat bencana banjir terjadi. Terdapat penjelasan terkait langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana banjir,” jelasnya.

Selain itu juga, diberikan sosialisasi seputar jenis-jenis kebakaran dan langkah-langkah penanganannya. Selain itu, para mahasiswa juga mengajak beberapa warga untuk mempraktekkan cara pemadaman menggunakan media Alat Pemadam Api Tradisional (APAT) berupaka runggoni dan juga APAR.
 
“APAR dan kotak P3K ini selanjutnya disumbangkan kepada warga setempat agar bisa dimanfaatkan oleh warga dan diletakkan di Balai Dusun atau pos keamanan yang merupakan tempat umum yang mudah dijangkau oleh warga setempat,” tutup Imah. (ari)