telusur.co.id - Bertempat di Cafe Colonial, Kab. Pamekasan, Madura, Tim PKM dosen Prodi Ekonomi FEB Unesa yang diketuai Ladi Wajuba, beranggotakan Tony Seno Aji, dan Prayudi setiawan Prabowo, melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang mengusung judul “Literasi Keuangan Digital Sebagai Upaya Pembekalan UMKM Kampung Binaan di Desa Barurambat Timur Pamekasan”.

Peserta yang menerima literasi adalah pemuda kampung binaan yang menjadi penanggung jawab dari usaha yang telah ditekuni oleh pemuda desa Barurambat Timur, Pamekasan. 

Pada Senin, (04/10) materi yang disampaikan adalah mengenai digital marketing, pengenalan financial technology dan pembayaran digital. 

“Perluasan usaha dengan memanfaatkan digital marketing adalah salah satu cara agar UMKM di kampung binaan Pamekasan dapat leluasa memasarkan produk mereka dengan menggunakan platform belanja digital, WhatsApp Business, YouTube, dan Instagram,” ujar Ladi pada keterangan tertulisnya. Senin, (25/10/2021).

Ladi menambahkan, cara digital ini juga membuat produk UMKM Pamekasan semakin dikenal, tidak hanya di wilayah Pamekasan saja, melainkan juga di seluruh Indonesia. 

“Pemanfaatan teknologi finansial juga dapat membantu memberikan modal usaha bagi UMKM Pamekasan yang tidak terjangkau oleh perbankan, sehingga kesulitan modal yang dihadapi dapat diatasi dengan mengajukan bantuan modal dengan skema peer to peer lending misalnya,” imbuh dia.

Menurutnya, penggunaan pembayaran digital juga perlu diterapkan pada UMKM Pamekasan karena mereka memiliki usaha cafe yang mana ini menjadi peluang bagi UMKM untuk memberikan alternatif pembayaran digital seperti OVO, Shopeepay, dan sebagainya untuk menarik pelanggan kalangan anak muda dimana berbagai pembayaran digital tersebut menawarkan diskon sehingga pelanggan menjadi tertarik. 

“Tidak hanya memberikan materi tentang literasi keuangan digital tetapi juga memberikan bantuan modal usaha untuk UMKM yang merupakan UMKM binaan Prodi Ekonomi Unesa,” tegasnya. 

Harapan dari adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, lanjut Ladi, adalah memberikan literasi kepada UMKM agar melek digital dan dapat memanfaatkan dunia digital untuk mengembangkan usaha mereka.  

“Era yang serba digital ini memaksa para UMKM untuk beradaptasi menyesuaikan kondisi yang ada agar dapat terus survive memasarkan usaha dan terus eksis mempertahankan usaha yang ada.  

“Sehingga UMKM kampung binaan Pamekasan dapat menjadi UMKM percontohan bagi UMKM lainnya yang harus mengikuti perkembangan zaman serta menjadi UMKM yang melek digital,” tutup Ladi Wajuba. (ari)