telusur.co.id - Dana bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga Desa Talok, Kabupaten Tangerang, diduga dipotong untuk uang jatah rokok oknum Ketua RT.
Namun, kabar tersebut diklarifikasi oleh Camat Kretek, Zaenuddin.
Dirinya mengatakan, dana sebesar Rp 600.000 itu tidak dipotong, namun warga yang memberi uang itu sendiri ke ketua RT.
"Di berita itu salah, bukan disunat, kan dari kantor pos langsung ke warga. Mungkin warganya ngasih ke RT buat uang rokok, kalau disunat kan dipotong, ini cuma uang rokok saja istilahnya," terang Zaenudin. Seperti yang dilansir Kompas.com. Minggu, (03/5/2020).
Zaenudin mengatakan, BLT dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk warga Desa Talok, turun pada Kamis (30/3). Di Desa Talok, terdapat 276 Kepala Keluarga (KK) yang dapat BLT.
Namun demikian, Zaenuddin mengaku masalah tersebut telah diselesaikan secara musyawarah.
"Lurah langsung kumpulkan RT RW, sudah selesai, uang sudah dikembalikan, selesai melalui musyawarah," kata Zaenuddin.
Tanggapan Dinsos
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, menyayangkan adanya kejadian tersebut.
Menurutnya, bantuan langsung tunai itu diperuntukkan utuh bagi warga yang terdampak Covid-19.
Atas kejadian itu, pihaknya meminta kepada para camat untuk dapat gencar melakukan sosialisasi dan memastikan kepada warga penerima bahwa bantuan yang diberikan tidak ada potongan.
Jika ada praktik pungutan liar atau potongan bantuan oleh oknum tak bertanggung jawab diminta untuk segera melapor.
"Jika ada masyarakat dirugikan bisa langsung lapor ke desa, kecamatan atau dinsos, terbuka untuk laporan warga," tutup Ujat. (ace/ari)