telusur.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kembali menggelar pasar murah sekaligus menyalurkan berbagai macam bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif di Pendopo Sasana Adhi Praja Kabupaten Blitar. Rabu, (11/10/2023).
 
Operasi pasar murah ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke 78 Provinsi Jawa Timur. Sekaligus bertujuan untuk menstabilkan harga dan memastikan keterjangkauan masyarakat untuk bisa membeli bahan pokok. Pasar murah di Kab. Blitar sendiri merupakan titik ke-30.    
 
"Melalui pasar murah inilah kami berharap masyarakat tetap bisa menjangkau bahan pokok dengan harga di bawah HET. Sehingga bisa meringankan beban masyarakat,” papar Gubernur Khofifah.
 
Bahan pokok yang disediakan dalam gelaran pasar murah di Blitar antara lain 12 ton beras, 1.200 liter Minyakkita, 250 kg gula pasir, dan 200 kg telur ayam ras. Sementara untuk harganya, beras medium Rp. 10.400/kg, minyak goreng MinyaKita Rp. 13.000/liter, gula pasir Rp. 13.000/kg, dan telur ayam ras Rp. 22.000/kg.
 
Tentunya harga bahan pokok tersebut di bawah HET dan di bawah harga di pasaran. Karena berdasarkan laporan penanggung jawab pasar murah kali ini, HET beras medium Rp 10.900/kg sedangkan harga pasarannya Rp 11.400/kg.
 
Kemudian minyak goreng merk MinyaKita HET Rp 14.000/liter dengan harga pasaran sama. Gula pasir HET Rp 14.500/kg dan harga pasaran Rp 14.750/kg. Serta telur ayam ras dengan HET Rp 27.000/kg dan harga pasaran Rp 24.500/kg.
 
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah menjelaskan terkait harga beras yang mengalami kenaikan. Ia menjelaskan penyebab harga beras medium melebihi HET di pasaran dikarenakan Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG) yang sampai di tempat penggilingan harganya di atas HET. Maka end product beras di pasaran pun ikut di atas HET.
 
“Sejatinya produksi padi Jatim secara y-on-y dari September 2022 sampai 2023, kita surplus 9,23 persen. Selain itu, 3 minggu terakhir ini, harga beras medium di Jatim sebetulnya paling rendah diantara provinsi di Jawa. Hanya saja memang masih di atas HET,” sebutnya.

Selain itu, Gubernur Khofifah yang didampingi oleh Bupati Blitar Rini Syarifah, Forkopimda Kabupaten Blitar, dan Kepala OPD Jatim, menyempatkan diri menyapa masyarakat yang mengantre di pasar murah. Stand produk UMKM yang ada di sana pun tak luput dari perhatiannya. Beberapa produk UMKM Blitar, ia borong untuk kemudian dibagikan secara langsung  kepada  masyarakat.
 
Usai gelaran pasar murah, Gubernur Khofifah langsung menyerahkan bantuan berupa Alat Bantu Mobilitas Disabilitas sebanyak 32 unit yang secara simbolis diserahkan kepada Bupati Blitar.
 
Selain itu, beragam bansos dan zakat produktif juga disalurkan senilai Rp 652 juta. Beragam bansos tersebut ialah Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) untuk 10 Penerima Manfaat (PM), Kelompok Usaha Bersama (KUBE) 30 PM, dan 100 orang penerima Zakat Produktif.
 
Ada pula tali asih yang diberikan kepada 25 Tenaga Kesehatan Sosial Kecamatan (TKSK), 30 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
 
Beberapa bantuan yang diberikan melalui tabungan rekening Bank Jatim. Antara lain bantuan untuk ASPD sebesar Rp 900.000/tahap/PM, KUBE sebesar Rp 3.000.000/PM, dan tali asih untuk TKSK sebesar Rp 1.500.000/PM.
 
Sedangkan pelaku usaha ultra mikro penerima manfaat zakat produktif menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 500.000/PM. Begitu pula tali asih untuk Tagana sebesar Rp 750.000/PM diberikan secara tunai. Selain itu, semua PM juga menerima bantuan berupa paket sembako dari Pemprov Jatim.
 
“Zakat produktif kali ini merupakan kerja sama dengan BUMD-BUMD di Jatim. Kami tujukan untuk pelaku usaha ultra mikro agar tidak terjerat rente atau pinjol,” urai Gubernur Khofifah.
 
Tak hanya menggencarkan penyaluran zakat produktif, Pemprov Jatim juga memiliki Program Kredit Sejahtera (Prokesra) bekerja sama dengan Bank UMKM. Program tersebut menawarkan akses permodalan dengan suku bunga rendah yakni 3 persen per tahun dengan maksimal pinjaman hingga Rp 50 juta.
 
“Masyarakat bisa memanfaatkan program tersebut sebaik mungkin agar tidak terjerat rente maupun pinjol ilegal,” tandas Khofifah.
 
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi dedikasi para relawan Tagana, TKSK, dan Jatim Sosial Care dalam mendukung pengentasan berbagai permasalahan sosial di Jatim.
 
“Terus semangat panjenengan telah memberikan kesalehan sosial yang luar biasa. Semoga kebaikan-kebaikan panjenengan semua berbuah keberkahan dari langit untuk kita semua,” tukas Khofifah disambut gemuruh tepuk tangan para relawan.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Prov Jatim, Restu Novi Widiani menyampaikan bahwa, saat ini Blitar menjadi titik ke-15 dalam penyaluran bantuan sosial. Menurutnya, para penerima bansos sangat senang karena yang menyalurkan langsung ialah Gubernur Khofifah.
 
"Alhamdulillah kedatangan ibu tentu saja bertabur bantuan sosial serta pasar murah yang memang dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok. Juga kita saksikan ada 100 pelaku usaha Ultra mikro yang sudah hadir di sini dan mendapatkan zakat produktif yang berasal dari BUMD,” tandasnya.
 
"Penyaluran bantuan sosial di Blitar ini sejumlah Rp. 652 juta. Juga bersama-sama dengan penyaluran Bansos sore ini, kami sudah membawa satu unit pick up yang berisikan 32 alat bantuan disabilitas diperuntukkan semuanya untuk warga Kabupaten Blitar," jelasnya.
 
Perhatian Gubernur Khofifah untuk para relawan rupanya membuat salah seorang Tagana sekaligus penerima manfaat, Agus Krisnawan (46) terharu. Ia yang selama ini bertugas di Blitar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ibu Gubernur.
 
"Saya 8 tahun mengabdi tanpa pamrih. Tapi hari ini Ibu beri perhatian khusus kepada kami. Kami tidak pernah meminta bantuan apapun karena kami ikhlas membantu masyarakat yang memang membutuhkan bantuan kami," bebernya.
 
"Bantuan dari Ibu Gubernur ini sangat bermanfaat bagi kami. Matur nuwun sanget Ibu Gubernur atas perhatiannya kepada Tagana," tutupnya. (ari)