telusur.co.id - Setelah direkomendasikan oleh beberapa orang selebriti, seperti Raffi Ahmad, Ari Lasso dan lainnya, saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) langsung melejit hingga mencapai Rp 4.550 di penutupan perdagangan saham 5 Januari 2021. Namun apakah secara fundamental MCAS memang menarik untuk dibeli untuk investasi? 

MCAS melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1 November 2017 dengan harga Rp 1.385 per lembar, namun per tanggal 5 Januari 2020 harga saham ini sudah naik jadi Rp 4.550 per lembar.  

Dengan hitung-hitungan sederhana, mereka yang mendapatkan saham ini pada harga setara saat MCAS IPO akan mendapat keuntungan sekira 228% selama kurang dari 3 tahun. 

Perusahaan yang masuk dalam sub sektor perdagangan adalah penyedia self-kiosk digital dan layanan solusi IT. Produknya cukup beragam. Meskipun mereka juga memiliki bisnis restoran, arah bisnis utama mereka lebih ke pembangunan infrastruktur digital. 

Apakah informasi seputar kinerja historis itu membuat Anda tertarik membeli MCAS sekarang? Sebelum Anda membuat keputusan, simaklah terlebih dulu seperti apa performa MCAS dan kondisi fundamentalnya saat ini sebagaimana telah dianalisis oleh tim riset Lifepal.co.id.  

Kinerja MCAS sudah kalahkan IHSG dan Indeks Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi BEI 

Kinerja MCAS memang mulai mengungguli baik kinerja IHSG maupun Indeks Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi BEI sejak Maret 2018. Namun memasuki Oktober 2019, performa MCAS mulai menurun. Titik terendah saham MCAS ada pada minggu kedua Mei 2020, di saat yang sama Indeks Perdagangan, Ritel, dan Investasi BEI justru sedang naik.   

Menginjak Desember 2020, harga saham MCAS terbang tinggi dan kembali mengalahkan IHSG dan indeks sektoral. 

Pertumbuhan penjualan dan laba MCAS 

Tahun 2018 merupakan tahun di mana MCAS sukses mencetak kenaikan laba bersih sebesar 2.410,4% yoy. Namun di tahun 2019 laba bersih yang sempat meroket itu justru mengalami penurunan sebesar -16,72% dari tahun sebelumnya. 

Meroketnya laba bersih MCAS disebabkan karena keuntungan investasi dan proses IPO anak usahanya PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) di 2018. DIVA yang dicatatkan dengan harga perdana Rp 2.950 per lembar, harganya langsung naik Rp 3.350 pada 28 November 2018. 

Tepat pada Agustus 2019, MCAS pun melepas beberapa saham DIVA ke Kejora Venture. 

Kesehatan Keuangan MCAS 

Secara keuangan, perusahaan ini memiliki keuangan yang cukup sehat, lantaran terbukti mengalami pertumbuhan aset yang cukup signifikan. 

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2020 MCAS, perusahaan ini memiliki nilai rasio utang berbanding ekuitas (DER) sebesar 42,55%, rasio utang berbanding aset sebesar 29,85%, dan current ratio 315,29%. Dengan current ratio yang tinggi, MCAS memiliki kesanggupan membayar utang jangka pendek yang cukup baik. 

Profitabilitas MCAS 

Melihat beberapa rasio profitabilitas MCAS, marjin laba bersih (NPM) MCAS menurut laporan keuangan kuartal III 2020 ini adalah 0,71%, marjin laba kotor (GPM) sebesar 2,03%, marjin laba operasi (OPM) 1,18%, rasio laba terhadap aset (ROA) 3,33%, dan rasio laba terhadap ekuitas (ROE) 4,75%. 

Angka dari marjin dan rasio ini menunjukkan bahwa MCAS bukanlah yang terbaik di sektornya. Sebagai contohnya, PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang berada di sub sektor yang sama memiliki NPM, GPM, OPM yang lebih besar dari MCAS. Menurut data RTI, ACES memiliki NPM sebesar 9,67%, GPM 49,37%, dan OPM 10,94%. 

Membandingkan harga MCAS dengan 10 saham sub sektor yang sama 

Apakah dengan harga Rp 4.550 di penutupan perdagangan saham 6 Januari 2021, harga saham MCAS tergolong murah? Mari kita bandingkan harga dan price earning ratio (PER) MCAS dengan 10 saham di sub sektor perdagangan ritel. 

Harga saham-saham di tabel ini adalah harga pada penutupan perdagangan saham 6 Januari 2021. 

Emiten

PER

Harga per lembar

Nilai kapitalisasi pasar

AMRT

32,83 x

Rp 780

Rp 32,39 triliun

ACES

42,01 x

Rp 1.730

Rp 29,67 triliun

MAPI

-16,56 x

Rp 805

Rp 13,36 triliun

ERAA

18,65 x

Rp 2.300

Rp 7,34 triliun

MAPA

-46,36 x

Rp 2.400

Rp 6,84 triliun

MIDI

31,29 x

Rp 1.990

Rp 5,74 triliun

RALS

-43,60 x

Rp 780

Rp 5,53 triliun

MCAS

166,44 x

Rp 4.550

Rp 3,97 triliun

HERO

-7,86 x

Rp 850

Rp 3,56 triliun

LPPF

-4,01 x

Rp 1.255

Rp 3,30 triliun 

Pada intinya, melihat PER yang sebesar 166,44 x, harga MCAS saat ini memang tergolong premium. Nilai PER MCAS juga merupakan yang tertinggi di antara perusahaan di sektor perdagangan ritel. 

Dari sudut pandang investor, PER yang terlalu tinggi barangkali tidak terlalu menarik sebab harga saham mungkin tidak akan naik lagi sehingga berarti kemungkinan memperoleh capital gain akan kecil 

Itulah ulasan singkat mengenai MCAS, apakah Anda tertarik membeli saham ini? 

Patut dipahami bahwa sebelum Anda memutuskan untuk membeli, kenalilah perusahaan ini dengan baik dan kenali dengan baik alasan mengapa Anda harus membeli saham ini. Ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan investor sebelum membeli saham. 

Investasi yang tinggi risiko ini tentu harus disertai dengan pemahaman yang baik. Membeli tanpa analisa atau mengikuti saran seseorang, sama saja dengan berspekulasi. (ari)