telusur.co.id - Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) merilis hasil survei bertema “Preferensi Suara NU & Peta Elektoral Pilpres 2024 di Provinsi Jawa Timur”. Survei dilaksanakan pada tanggal 15-22 Mei 2023 di Jawa Timur, melalui wawancara tatap muka. Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah responden 800 responden dengan margin of error +/- 3% pada tingkat kepercayaan 95%. 

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif’an dalam rilis surveinya pada Selasa 06/6/2023) menjelaskan, evaluasi kinerja, pemilu presiden & partai politik : Sebanyak 70,9% masyarakat mengaku puas (gabungan sangat puas 24,6% & cukup puas 46,3%) terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, sementara yang mengatakan tidak puas 16,7% (gabungan kurang puas 14,2% & sangat tidak puas 2,5%), dan yang tidak tahu/tidak jawab 12,4%.

“Terkait Elektabilitas 10 Kandidat Capres : Prabowo Subianto (PS) (36,7%) bersaing ketat dengan Ganjar Pranowo (GP) (35,4%), disusul Anies Baswedan (AB) (8,3%), Abdul Muhaimin Iskandar (AMI) (3,2%), dan Khofifah Indar Parawansa (KIP) (2,3%), Ridwan Kamil (1,9%), Agus Harimurti Yudhoyono (1,4%), Sandiaga Uno (0,6%), Airlangga Hartarto (0,4%) dan Erick Thohir (0,2%). Sementara 9,6% mengaku tidak tahu/tidak jawab,” ungkapnya di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat.

Terkait Elektabilitas 3 Kandidat Capres, kata Ali, Prabowo Subianto (38,2%) menduduki urutan pertama, disusul Ganjar Pranowo (36,4%) dan Anies Baswedan (12,1%). Sementara 13,3% mengaku tidak tahu/tidak jawab.

“Terkait elektabilitas partai politik, berikut ini urutan lima besar : Partai Kebangkitan Bangsa (19,3%), PDIP (17,6%), Partai Gerindra (14,8%), Partai Golkar (10,3%) dan Partai NasDem (5,7%),” tambah Ali.
 
Preferensi suara NU & peta elektoral pilpres 2024 : Sebanyak 64,4% masyarakat mengaku menentukan kemenangan (gabungan sangat mentukan 25,9% & cukup menentukan 38,5%) jika tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dijadikan sebagai cawapres dalam Pilpres 2024, sementara yang mengatakan tidak menentukan kemenangan 12,0% (gabungan kurang menentukan 10,0% & sangat tidak menentukan 2,0%), dan yang tidak tahu/tidak jawab 23,5%.

“Terkait kandidat pasangan Ganjar Pranowo dari tokoh NU, berikut ini urutan lima besar : Khofifah Indar Parawansa (22,2%), Abdul Muhaimin Iskandar (21,1%), Moh. Mahfud MD (MMD) (19,2%), Ali Masykur Musa (11,2%), dan Yahya Cholil Staquf (3,5%). Sementara 15,1% mengaku tidak tahu/tidak jawab,” urai dia.

Lebih lanjut, terkait kandidat pasangan Prabowo Subianto dari tokoh NU, berikut ini urutan lima besar : Abdul Muhaimin Iskandar (23,6%), Khofifah Indar Parawansa (22,4%), Moh. Mahfud MD (14,4%), Ali Masykur Musa (12,8%), dan Miftachul Akhyar (5,5%). Sementara 13,6% mengaku tidak tahu/tidak jawab.

“Terkait kandidat pasangan Anies Baswedan dari tokoh NU, berikut ini urutan lima besar : Moh. Mahfud MD (25,2%), Khofifah Indar Parawansa (18,7%), Abdul Muhaimin Iskandar (12,5%), Ali Masykur Musa (10,4%), dan Miftachul Akhyar (8,0%). Sementara 16,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab,” jelasnya.

Soal elektabilitas 4 kandidat Cawapres NU dari Jawa Timur, berikut ini urutannya : Abdul Muhaimin Iskandar (26,8%), Khofifah Indar Parawansa (26,2%), Moh. Mahfud MD (19,0%), dan Ali Masykur Musa (13,0%). Sementara 15,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab.

Selanjutnya, 5 besar tokoh dan kiai NU yang diikuti pilihan politik menurut warga Jawa Timur : KH. Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha (24,1%), KH. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus (15,6%), KH. Ali Masykur Musa (12,4%), KH. Muhammad Luthfi bin Yahya atau Habib Luthfi (11,9%), dan KH. Miftachul Akhyar (8,0%).

“Terakhir, preferensi latar belakang tokoh NU yang layak maju sebagai capres atau cawapres 2024 ialah : kader yang aktivis murni NU (25,1%), kader NU yang terknokrat (19,1%), kader NU perpaduan agama dan politik (13,5%), kader NU perpaduan aktivis dan kampus (12,8%), kader NU yang politisi murni (6,4%), dan kader NU yang pengusaha (5,0%). Sisanya 18,1% tidak tahu/tidak jawab,” tutup Ali. (ari)