telusur.co.id - Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI, Anwar Abbas, mengimbau umat Islam tidak saling berjabat tangan saat lebaran tahun 2020. Ini dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona atau Covid-19.

"Dalam masa Covid-19 ini, kita tentu dianjurkan untuk tidak melakukannya (bersalaman) supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan berupa penyebaran dan penularan dari virus corona tersebut. 

Karena salah satu cara penyebaran virus ini yang paling efektif adalah melalui salaman," ucap Anwar dalam keterangan tertulisnya. Seperti yang dilansir detik.com. Jumat, (15/4/2020).

Selain itu, MUI meminta masyarakat tidak berkunjung ke rumah keluarga ataupun kerabat saat Lebaran. Menurutnya, kegiatan tersebut juga dikhawatirkan dapat menjadi sarana penyebaran Covid-19.

"Kita juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan acara saling kunjung-mengunjungi seusai salat Idul Fitri, seperti yang biasa kita lakukan, karena melakukan hal itu dalam masa Covid-19. Ini jelas sangat berisiko tinggi," ucapnya.

Menurutnya, masyarakat bisa bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan lewat video call. Anwar mengatakan silaturahmi dengan cara tersebut juga tidak menjadi masalah di tengah pandemi ini.

"Sebagai alternatifnya agar kita tetap dapat bisa menyambung tali silaturahmi dan untuk bisa saling menyampaikan maaf, maka sebagai gantinya kita dapat melakukannya melalui telepon, SMS, WA (WhatsApp), video call, dan lain-lain," paparnya.

Anwar mengatakan cara-cara tersebut bertujuan menjaga diri dan orang lain. Sebab, menjaga dari bahaya hukumnya wajib.

"Kita mengimbau umat dan masyarakat untuk lebih mengedepankan usaha menjaga dan melindungi diri kita masing-masing, supaya tidak jatuh ke dalam hal-hal yang akan membahayakan kepada kesehatan dan jiwa kita. 

Apalagi dalam agama menjaga diri untuk tidak terjatuh ke dalam bencana dan malapetaka itu hukumnya adalah wajib sementara, bersalam-salaman itu hukumnya hanya sunah," tukas Anwar. (knv/ari)