telusur.co.id - Perihal pemberitaan oknum jurnalis yang telah menaikkan sebuah pemberitaan tentang adanya penganiayaan oleh sejumlah orang di daerah Mojokerto, hal tersebut langsung ditepis dan disanggah oleh Umar selaku pimpinan redaksi dari salah satu media online di Surabaya.
Umar yang saat itu mengetahui persis kronologi tersebut bercerita, bahwasanya oknum yang bernama Edwin Rio Yudha Diarja itu merupakan sosok yang sering memamerkan id card untuk menakut-nakuti sejumlah pengusaha.
Bahkan Rio terkenal sebagai oknum yang mengaku wartawan tersebut, sering melakukan intervensi terhadap sejumlah pengusaha agar memberinya uang kalau tidak mau diberitakan.
"Jadi awalnya Rio itu nulis adanya judi sabung ayam di wilayah Malang, lantas saya dimintai tolong oleh pengusaha tersebut untuk mengantarkan ke rumah istri mudanya yang berada di daerah Mojokerto, setelah ketemu dengan yang bersangkutan, Rio lalu meminta sejumlah uang untuk penghapusan berita," urai Umar saat dihubungi melalui telepon selulernya. Minggu, (10/9/2023).
Saat ditanya apakah ada pemukulan terhadap Rio, Umar menjelaskan tidak dipukul, melainkan pipinya ditampar oleh adik pengusaha tersebut, karena saat itu Rio melalui istri mudanya sudah menerima sejumlah uang Rp 3.000.000 untuk penghapusan, bahkan istrinya bertanggungjawab tidak akan muncul berita, namun selang sehari masih muncul narasi dengan nada pengancaman.
Namun permasalahan tersebut berakhir dengan kesepakatan damai antara kedua belah pihak, bahkan satu sama lain saling memaafkan.
"Lah ini kok tiba-tiba muncul berita penganiayaan, memang dianiaya itu seperti apa, jangan membuat opini yang melebih-lebihkan, bahkan nama saya dicatut sebagai wartawan backup perjudian, kalau seperti ini tentu lain urusannya dengan saya secara profesi," imbuhnya.
Bahkan dirinya akan membuat tantangan secara terbuka terhadap Rio yang mengaku sebagai wartawan itu tentang ilmu kejurnalistikan, jika memang Rio mampu mengalahkan Umar, dalam hal ini dirinya akan memberikan hadiah yang besar untuk Rio.
"Rio itu jenis wartawan apa, monggo kalau mau adu ilmu jurnalistik, dia itu bisanya hanya ngemis, bahkan tiap bulan dia meminta-minta uang terhadap pengusaha dengan alasan yang banyak, apa seperti itu kelakuan seorang jurnalis, kalau seperti ini tentunya bikin marwah jurnalis menjadi tercemar," ucap Umar dengan nada tegas.
Namun jika dalam hal ini Rio kalah, maka Umar meminta Rio untuk meminta maaf secara terbuka di media online, cetak, dan televisi serta dirinya akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Dewan Pers tentang penyebaran fitnah yang tidak sesuai fakta, agar yang bersangkutan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan kewenangan Dewan Pers dan hukum yang berlaku tentang pencemaran nama baik. (ari)