telusur.co.id - Puluhan mahasiswa berdemo di depan Balai Kota Malang. Mereka menamakan Aliansi Aksi Mahasiswa Islam Nasionalis (AMIN). Sebelum aksi dilakukan, mahasiswa yang tergabung dalam AMIN melakukan long march dari Masjid Jenderal A. Yani dengan membagikan selebaran press release mengenai alasan melakukan aksi dan berbagai tuntutan aksi soal Warunk WOW KWB.

"Hari ini kita berkumpul dan menyuarakan aspirasi masyarakat dan mahasiswa tentang moralitas di Kota Malang. Jangan hanya karena suap di aparat kemudian mengabaikan masa depan Kota Malang yang hari ini menuju Kota Pendidikan. Bagaimana Warunk WOW KWB yang tampakan luar hanya cafe biasa, namun di dalam atau di lantai atas menjadi tempat RHU yang menjual minuman keras prosentase alkohol tinggi dan tak ubahnya diskotik yang berdiri di antara puluhan kampus PTN dan PTS di Kota Malang" ujar Koordinator Aksi, Soleh. Senin, (17/2/2025) pagi.

Menurut Sholeh, Warunk WOW KWB secara tampilan tak ada beda dengan cafe yang lain di sekitarnya. Akan tetapi begitu naik ke lantai dua, maka suasananya seperti hal di sebuah diskotik dengan ornamen iklan minuman keras (Miras). Lebih lanjut di lantai tiga sebuah rooftop setengah terbuka dan tersedia beragam minuman beralkohol tinggi.

"Berkali-kali kami mengamati tempat tersebut, beberapa kali juga di keluhkan warga sekitar. Mulai musik yang terdengar sangat bising juga sering terjadi perkelahian antar pengunjung. Kalau terjadi perkelahian hingga keluar area warunk WOW KWB alias meresahkan warga sekitar yang lewat di jalan,” urai Soleh.

Massa aksi menuntut penutupan Warunk WOW KWB, dikarenakan kemungkinan besar hanya beralaskan hukum izin usaha cafe. Sedangkan dalam praktiknya, Warunk WOW KWB adalah sebuah diskotik yang berdiri atas izin cafe dan bukan izin diskotik sebagaimana mestinya.

"Dugaan kami secara jelas, Warunk WOW KWB tidak mempunyai izin resmi dalam penjualan minuman beralkohol tinggi dan praktik usahanya adalah diskotik, kami sempat investigasi dalam beberapa Minggu kemarin. Ini adalah diskotik yang berdiri di kawasan pendidikan kampus. Ini sangat mencoreng wajah Kota Malang yang menuju Kota Pendidikan,” tambahnya.

Ada lebih 300 ribu mahasiswa aktif dari sekitar 62 Perguruan Tinggi baik PTN ataupun PTS seperti yang dirilis Universitas Muhammadiyah Malang beberapa waktu yang lalu. Tentunya Warunk WOW KWB, kata Soleh, sudah berhitung dan pasti ada back up orang dalam dari Pemkot Malang ataupun Polresta Malang. 

“Mana mungkin berani mendirikan tempat yang melanggar hukum kalau tidak merasa kebal hukum. Di masa Presiden Prabowo yang gencar pembenahan penegakan hukum ini, kami berani bertindak tegas dengan cara demo di Pemkot Malang dan Polresta Malang,” sambung Soleh.

Kendati demikian, dalam akhir aksi tidak ada pihak dari Pemkot Malang yang menemui massa aksi untuk menjelaskan apa yang terjadi sesungguhnya di balik berdirinya Warunk WOW KWB yang menuai polemik dan masalah sosial. (mhs/ari)