telusur.co.id - Universitas Airlangga (UNAIR) meraih 4,5 poin Trees Rating dari UI GreenMetric World University Ranking 2023. Angka tersebut mengalami kenaikan 0,5 poin dari tahun 2022 yang sebelumnya meraih 4 poin. Hal tersebut menunjukkan komitmen UNAIR dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, utamanya dalam bidang green campus.

Kepada Unair News (30/10/2023), Direktur Logistik, Keamanan, Ketertiban dan Lingkungan UNAIR, Dr. Karnaji, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa, ranking tersebut merupakan penghargaan kepada kampus yang telah menunjukan kesungguhannya dalam pengelolaan lingkungan. 

“Dari sisi ini, UNAIR dinilai banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif terkait dengan pengelolaan lingkungan,” tandasnya.

Beragam Inovasi Keberlanjutan Lingkungan

Karnaji menjelaskan bahwa, UNAIR telah banyak melakukan inovasi dan perubahan masif untuk mendukung kampus yang hijau. Di antaranya, pemusatan area parkir, pembatasan kendaraan yang memasuki area kampus, pembangunan pipa terpadu, pemanfaatan air hujan yang tertampung di bak untuk diolah, hingga pengelolaan sampah.

“Jadi air limbah dari rektorat dan beberapa gedung itu tidak langsung dibuang di penyaluran akhir melainkan diolah dahulu sehingga air itu bisa dimanfaatkan kembali. Untuk menyiram tanaman misalnya,” sebutnya.

Mengenai sampah, UNAIR pun mulai aktif untuk melakukan pemilahan sampah secara sistem maupun mandiri. Selain itu, sampah-sampah organik yang terkumpul akan dimanfaatkan dan diolah menjadi kompos untuk penggemburan taman di lingkungan kampus. Tambahnya, UI GreenMetric merupakan satu-satunya pemeringkatan perguruan tinggi skala global yang bergerak dalam hal berkelanjutan.

“Sampah sisa makanan di kantin juga kita olah dan urai dengan mengembangkan maggot. Nantinya maggot bisa digunakan untuk pakan ikan,” sebutnya.

Dukung Gerakan Bebas Emisi

Karnaji pun menambahkan bahwa, UNAIR mendukung gerakan bebas emisi. Hal itu ditunjukan dengan penggunaan fasilitas mobil buggy listrik gratis untuk mobilitas di dalam kampus. Ke depan, mengembangkan karakter dan perilaku manusia menjadi salah satu fokus. Seperti gerakan memilah sampah hingga gerakan membawa botol minum ke kampus.

Tahun ini juga UNAIR akan mencoba memaksimalkan fasilitas bus kampus untuk penjemputan dosen dan tenaga pendidik. Hal tersebut sebagai upaya mengurangi kendaraan di lingkungan kampus, akan tetapi kampus pun menyediakan fasilitas tersebut. Pada awalnya, penjemputan bus akan dibuka dua rute, yaitu dari barat Surabaya dan Sidoarjo.

“Bagaimana orang itu sadar jika menjaga lingkungan itu bukan hanya tugas pemerintah saja atau UNAIR saja, tetapi masing-masing individu punya peran,” tutur Karnaji. (ari)