telusur.co.id - Jawa Timur Miliki KEK Singhasari yang Membutuhkan Keahlian di Bidang Artificial Intellegence
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Aldhaheri, di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Kamis, (27/7/2023).
Dalam pertemuan itu, ada tiga hal yang dibahas serius antara kedua belah pihak. Yang pertama terkait potensi investasi di Jawa Timur, kemudian yang kedua terkait proposal untuk beasiswa bagi siswa Jatim ke UEA di bidang Artificial Intelligence (AI), dan yang ketiga adalah proposal kerjasama pengembangan bidang Artificial Intelligence baik di bidang kesehatan, industri maupun sektor lainnya di Jawa Timur.
"Jadi ada 3 hal besar yang tadi saya sampaikan. Terkait Investasi saya menyampaikan Investment Project Ready to Offer (IPRO). Ada beberapa item yang sudah ada detail program dan kemungkinan investasinya kita butuhkan, kedua beasiswa untuk studi AI dan kerjasama serta investasi di bidang AI,” beber Gubernur Khofifah usai pertemuan.
Pasalnya pemerintah UEA atau United Arab Emirates akan menggelar bisnis forum di Jakarta pada 21 September mendatang. Dan Jawa Timur Insya Allah hadir untuk menyampaikan proposal dan mempresentasikan beberapa proposal kerjasama dan investasi.
"Beliau meminta supaya ada short list dari proposal yang kita ingin ajukan untuk kerjasama dan kemungkinan untuk bisa bertemu dengan calon-calon investor terkait dengan program-program strategis yang sudah kita siapkan," tukasnya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan bahwa, investasi terkait artificial intellegence menjadi hal penting lain yang dibahas Gubernur Khofifah bersama Dubes Abdulla Salem Aldhaheri. Karena menurutnya AI hal paling dibutuhkan terlebih setelah penunjukan KEK Singhasari sebagai kawasan ekonomi khusus yang yang berkaitan dengan digital dan IT.
"Kami akan segera juga menyampaikan proposal kerjasama artificial intelegence, seperti yang kita ketahui bahwa Kepres untuk KEK di bidang digital itu yang sudah turun adalah KEK Singasari," tandasnya.
Tak hanya soal investasi, dengan Dubes, Gubernur Khofifah juga membicarakan tentang pengajuan pertukaran pelajar dan beasiswa yang berkaitan dengan ilmu-ilmu AI. Sebagaimana informasi yang diterimanya bahwa Universitas MBZ (Mohammed Bin Zayed) di UEA adalah universitas satu-satunya di Dunia yang secara khusus sebagai AI MBZ University.
"Jadi kami berharap kita akan bisa mendapatkan kesempatan untuk mengirim siswa mendapatkan beasiswa kesana," ucapnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah juga berharap presiden MBZ berkenan membangun Masjid indah seperti yang telah dibangun di Kota Surakarta.
“Saya juga menyampaikan semoga Presiden MBZ juga akan berkenan membangun masjid serupa yang ada di Jawa Timur karena kita punya banyak area pesantren dan komunitas yang luar biasa," bebernya.
Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya adik dari Presiden MBZ dan mengajak semua hadirin yang hadir untuk sejenak berkirim doa.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Aldhaheri menyampaikan, akan diadakan forum bisnis di Jakarta pada September nanti dan akan dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia dan UEA. Untuk itu, dirinya secara khusus membahas proposal di bidang investasi yang dimungkinkan bisa menarik investor dari UEA di Jawa Timur.
"Semoga kolaborasi ini bisa memberikan nilai lebih, kesempatan pekerjaan, dan juga nilai lebih untuk komunitas lokal yang ada di sini," urainya.
Ia menambahkan bahwa, Jawa Timur memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut menjadi satu alasan pemerintah UEA tertarik menjalin kerjasama dengan Jawa Timur. Termasuk kerjasama di bidang pendidikan melalui beasiswa dan pertukaran pelajar terkait kecerdasan buatan.
"Kita tahu bahwa Jawa Timur memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan pemerintah UEA tertarik untuk bisa bekerjasama dan mengembangkan hal tersebut," lugasnya.
Turut hadir Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim, Kepala Disperindag Provinsi Jatim, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, dan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Jatim. (ari)