Strategi Bagi UMKM, Benarkah Dapat Memulihkan Perekonomian? - Telusur

Strategi Bagi UMKM, Benarkah Dapat Memulihkan Perekonomian?


Oleh : Syaiful Hidayat

Coronavirus Disease 2019 ini disebut Covid-19. Virus corona berawal dari Wuhan, China. Penyebaran virus corona ini sangat cepat menyebar di belahan dunia setiap negara termasuk Indonesia sendiri. 

Sampai saat ini kasus virus corona masih ada dan terus berkembang di berbagai negara. Ada 93 negara yang warganya terkonfirmasi terkena virus corona. 

Tidak hanya itu saja tetapi berdampak pada perekonomian seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia baik sisi pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi. Saat ini Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi dalam sisi perdangangan, investasi, dan pertanian. 

Meskipun, stabilitas sistem keuangan masih membaik atau normal. Adanya penyakit Covid-19 ini banyak sekali mengubah perubahan-perubahan dalam perekonomian Indonesia. Dimana, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi mulai dari kuartal 2 sampai 3 mengalami kontradiksi pelbagai sektor. 

Virus corona juga berdampak pada pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Karena pelaku UMKM ini terus berhati-hati dalam melakukan usahanya selama masa pandemi ini. Virus corona ini mempengaruhi pada proyek pasar. 

Akhirnya, para pelaku UMKM terus mengupayakan dan membuat strategi untuk bisa mendapatkan omzet lebih besar dari penjualan tersebut, dan dari ketidakpastian atau asumsi-asumsi yang berubah. 

Hal itulah membuat pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan pemulihan ekonomi nasional (PEN), demi memulihkan perekonomian nasional terutama jawa timur. 

Selain itu kebijakan ini didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Bank Indonesia untuk mewujudkan kebijakan pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang membaik kembali.  

Salah satunya Jawa Timur ini, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi dari kuartal II dan kuartal III 2020. Meskipun, stabilitas sistem keuangan masih membaik.  

Dengan itulah, Otoritas jasa keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur terus mendorong para pelaku-pelaku UMKM di Jawa Timur. Karena UMKM inilah yang bisa memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa Timur.  

OJK terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional khususnya Jawa Timur dengan sinergi pemerintah. OJK mengeluarkan sebuah kebijakan ruang gerak sektor rekturisasi kredit dan penilaian kualitas dalam satu pilar.  

Selain itu, stabilitas pasar keuangan terus menjaga pelarangan short selling, buy back saham tanpa RUPS, dan perubahan trading halt.

Selain itu, OJK terus meningkatkan kinerja dengan baik, perbankan hingga layanan masyarakat untuk memulihkan perekonomian nasional khususnya Jawa Timur selama masa pandemi Covid-19.  

Hal itulah Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional (KR) 4 Jawa Timur mengeluarkan beberapa strategi untuk memulihkan perekonomian nasional di jawa timur selama masa pandemi.  

Ada lima hal strategi yang diterapkan oleh OJK. Di antaranya, pertama, perpanjangan relaksasi kredit untuk membantu UMKM menjaga keberlangsungan usaha di tengah pandemi.  

Kedua, akselerasi roda perekonomian daerah memperluas akses keuangan guna menopang perekonomian nasional dan mempercepat serapan belanja pemerintah.  

Ketiga, optimalisaai peran industri keuangan terintegrasi dukungan pembiayaan usaha padat karya yang multiplier effect tinggi.  

Keempat, percepatan ekosistem digital ekonomi dan keuangan. Terintegrasi melanjutkan reformasi INKB dan PM memiliki daya tahan dan berdaya asing.  

Terakhir, kelima, penguatan pengawasan terintegrasi. Didukung percepatan reformasi INKB dan PM serta penyempurnaan infrastruktur pengawasan perizinan berbasis teknologi. (www.jatim.telusur.co.id)  

Strategi 

Strategi tidak lepas dari berbagai sektor. Strategi ini sangat memiliki kekuatan yang sangat besar. Selain itu, juga memiliki pengaruh besar berbagai bidang.  

Seperti bidang kesehatan, ekonomi, investasi, perdangangan, politik, parawisata, dan banyak lainnya. Jadi, strategi ini sangat memiliki pengaruh dan kekuatan yang sangat besar dalam bidang apapun.  

Dalam sebuah buku berjudul Good Strategy, Bad Strategy (Strategi Baik dan Strategi buruk), penulis bukunya, Richard P Rumelt berkata bahwa, strategi yang baik daripada dorongan keinginan untuk maju satu sasaran atau satu visi. Selain itu, juga strategi baik mengakui banyak tantangan-tantangan yang dihadapi dan menyediakan untuk mengatasinya.  

Semakin besar tantangannya, maka strategi yang baik terus memfokuskan dan mengkoordinasi dalam mengupayakan dengan menghasilkan langkah yang nyata dan berdaya saing yang memecahkan suatu masalah yang terjadi. 

Dari teori yang dijelaskan di atas, diketahui bahwa, teori itu sangat cocok diterapkan di masa pandemi ini karena masalah-masalah banyak tantangan yang dihadapinya. Salah satunya di masa pandemi Covid-19 ini.  

Maka, pemerintah terus mengupayakan dan mengkoordinasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk mendorong para pelaku UMKM demi memulihkan perekonomian nasional.  

Strategi yang dikeluarkan otoritas jasa keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur ini sangat bagus untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh para pelaku UMKM tersebut.  

Tentu strategi yang dilakukan pemerintah ini mendorong para pelaku UMKM dengan berbagai kebijakan. Sayangnya, strategi baik merupakan pengecualian bukan aturan.  

Dan permasalahan yang dihadapi semakin berkembang. Seperti halnya saat ini kita hadapi krisis ekonomi selama masa pandemi Covid-19.  

*Penulis adalah Mahasiswa S-2 Manajemen Konsentrasi Keuangan Angkatan 2019 Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa).


Tinggalkan Komentar