telusur.co.id - Australia Barat memperkuat hubungan dengan Indonesia, khususnya Jawa Timur melalui pembaruan perjanjian sister-state relationship untuk lima tahun ke depan. Ikatan ini telah dicanangkan sejak 1990, dan membuahkan hasil yang saling menguntungkan bagi kedua wilayah, termasuk dalam memperkuat kedekatan melalui perpaduan seni dan budaya.
Acara makan malam kebudayaan yang diselenggarakan di Surabaya pada 6 September lalu dihadiri oleh 130 delegasi “Indonesia Connect Roadshow” yang dipimpin langsung oleh Premier Western Australia, Honorable Roger Cook, dan didampingi Menteri Kebudayaan dan Seni, Olahraga dan Rekreasi, Pendidikan Internasional, dan Warisan, David Templemen, serta Menteri Pertanian dan Pangan, Kehutanan, dan Bisnis Kecil, Jackie Jarvis.
Premier Roger Cook menyatakan, “Selama lebih dari tiga dekade, Western Australia dan Jawa Timur telah menikmati hubungan sister-state yang istimewa, yang dirayakan dan diperkuat dengan kunjungan ini.
“Kami senantiasa menjajaki kesempatan untuk menguraikan cara-cara yang dapat dilakukan dalam mengembangkan hubungan ekonomi dan budaya yang lebih erat, terutama di bidang pengembangan tenaga kerja, pelatihan, peningkatan keterampilan, pendidikan internasional, dan industri kreatif, untuk mendukung lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono yang hadir dalam cultural dinner Indonesia Connect Roadshow menyampaikan apresiasinya di atas panggung.
“Kerjasama sister province dengan Australia Barat yang terjalin sejak tahun 1990 telah banyak memberikan solusi dan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan bagi kedua pihak. Saat ini juga telah diperpanjang kerja sama kedua belah pihak,” tutur Adhy.
Beberapa kerjasama tersebut antara lain yakni; pengiriman santri ke Australia Barat untuk mengikuti pelatihan di bidang pertanian, perternakan, dan kewirausahaan. Selain itu, peningkatan manajemen Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui pelatihan intensif bagi pengajar dan pendamping ABK (Autisme dan Audiologi).
“Ada pula kerjasama yang terjalin yakni pengiriman perempuan inspirator di bidang pertanian serta pengurus organisasi dan instansi yang membina ke Australia Barat,” jelasnya.
Tak hanya itu, Adhy juga mengapresiasi sinergitas antara Jatim dan Australia Barat terkait kerjasama konsorsium perguruan tinggi negeri Jawa Timur dengan Australia Barat melalui pembentukan Western Australia East Java Universities Consortium (WAEJUC).
“Kerjasama ini diharapkan dapat terjalin sinergi antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah untuk mendorong percepatan pembangunan,” bebernya.
Konsorsium ini mempertemukan mahasiswa Australia dan Indonesia, mengizinkan mahasiswa Australia dan Indonesia untuk saling mengunjungi universitas masing-masing untuk studi jangka pendek dan pengalaman budaya, dan didukung oleh rencana New Colombo.
Meskipun ada tantangan pandemi, konsorsium ini telah sukses menyelenggarakan program mobilitas virtual sepanjang tahun 2020-2021. Konsorsium pun kembali mengaktifkan program mobilitasnya dengan melakukan East Java Exploration 2023, yang diikuti oleh sembilan mahasiswa Universitas Australia Barat untuk menghadiri 14-hari program pada bulan Juni dan Juli, dengan menjelajahi 10 Universitas di Jawa Timur yang tergabung dalam konsorsium dan mendalami perkuliahan multi-disiplin, diskusi, dan komunitas kampus.
Premier Roger Cook menambahkan dalam sambutannya, “Western Australia sangat bangga dengan hubungan sister-state yang telah berlangsung lama dan terus berkembang, dimana keduanya menikmati manfaat dari kerjasama dan pertukaran dalam pengembangan sumber daya, perdagangan dan investasi, pariwisata, kebudayaan dan olahraga bagi generasi muda, juga berbagai proyek pengembangan sosial. Baru-baru ini, hubungan sister-state berkembang ke area-area baru, termasuk energi, pendidikan dan pelatihan vokasi, perguruan tinggi dan pendidikan inklusif.”
Dalam suasana hangat dan berjejaring antar para delegasi, perpaduan seni dan budaya semakin kuat terekspresikan dengan pertunjukkan kolaborasi di bidang seni yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) dan Western Australia Academy of Performing Arts (WAAPA). Pertunjukkan ini memadukan gaya music jazz komtemporer dengan tradisional Jawa.
Hal ini mendapatkan apresiasi dari Adhy, “Sungguh sangat indah, perpaduan musik tradisional yang ditampilkan, semoga kedepannya akan lebih banyak kolaborasi serupa yang dihasilkan,” jelasnya.
Premier Roger Cook menyatakan, ini adalah kesempatan pertukaran budaya yang kuat di antara para calon pemimpin yang akan memastikan hubungan kolaboratif yang tangguh antara Western Australia dan Indonesia di masa depan.
“Saya senang berada di sini untuk merayakan kekayaan budaya kedua wilayah dan diplomasi budaya sebagai fondasi untuk mempererat hubungan antar manusia, memupuk pemahaman mendalam, kerjasama, dan hubungan berjangka panjang,” ungkapnya.
Musik dan pertunjukan seni menawarkan platform kreatif bersama untuk pertukaran budaya. Sebelumnya, telah terjalin kolaborasi sukses pada bulan Desember tahun lalu, yang melibatkan kolaborasi fesyen antara seniman Aborigin dari Western Australia, Cassandra Cartledge dengan perancang busana Indonesia asal Jawa Timur, Embran Nawawi.
Keduanya membuat batik bermotif flora dan fauna khas Australia Barat yang dicetak di kain batik tradisional Indonesia. Karya mereka ditampilkan pada gelaran East Java Fashion Harmony 2022 yang dilaksanakan di kaki Gunung Bromo. Selanjutnya, karya ini ditampilkan di Australian Museum Boulevard.
“Kami gembira melihat Australia Barat dan Indonesia dapat berkreasi bersama di masa depan, dan kami berharap dapat terus berkolaborasi dan tumbuh bersama. Saya bersemangat memimpin delegasi ini ke Surabaya, untuk kesuksesan bagi kita semua,” papar Premier Roger Cook. (ari)