telusur.co.id - Pengurus Pusat OIC Youth Indonesia atau pemuda OKI dunia, yang berhimpun terdiri dari 57 Negara Islam. Berdasarkan Rapat Pleno pada Minggu, (27/12) melakukan reshuffle kepengurusan untuk beberapa posisi. 

Rapat Pleno yang dipimpin Oleh Direktur Eksekutif, Dato Hajarudin yang juga disaksikan oleh President OIC Youth Indonesia, Syafii Efendi. Rapat pleno ini berlangsung di Sekretariat OIC Indonesia Tebet, Jakarta Selatan.

Dalam penyampaiannya, pimpinan rapat mengumumkan beberapa pengurus yang baru masuk dalam struktur adalah Direktur Eksekutif atau Ketua Harian, Dato Hajarudin,  Sekretaris Jenderal, Bintang Wahyu Saputra dan Bendahara Umum, Jaka Harlis Antasari. 

Dalam rilisnya Direktur Eksekutif yang juga Ketua Umum GMPRI ini mengatakan bahwa, "Reshuffle ini untuk menguatkan organisasi  agar terus eksis menjalankan program serta membantu masyarakat dan pemerintah untuk mengurangi beban akibat pandemi bencana global yaitu Covid-19,” ujarnya. Minggu, (27/12/2020).

Lanjut Dato, untuk posisi Sekretaris Jenderal yang dijabat oleh Bintang Wahyu Saputra merupakan Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia yang juga keterwakilan OKP muslim. 

Dato menyampaikan, "Ini merupakan representatif organisasi kepemudaan muslim agar merajut silaturahmi kepada seluruh perwakilan organisasi pemuda dan mahasiswa islam di Indonesia untuk kerjasama dan bersinergi positif dalam berbagai program generasi islam Indonesia di kancah internasional,” terangnya.

Dalam sambutannya Dato, restrukturisasi ini diharapkan, "Para pemuda Indonesia melalui OIC Youth Indonesia bisa menjadi jembatan bagi para generasi muda Indonesia untuk aktif di jaringan internasional, khususnya di beberapa negara muslim dunia serta terlibat dalam berbagai bidang,” tambahnya. 

“Mampu bersinergi maksimal baik itu bidang pengembangan pendidikan, intelektual, bisnis dan kreativitas. Para pemuda yang ingin mencapai hal tersebut, khususnya generasi milenial muslim Indonesia, bisa membuka cakrawala dunia sebagai salah satu program OIC Youth Indonesia hingga 2024,” tutup Dato Hajarudin. (asw/ari)