telusur.co.id - Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Merlina Dewi Khaerun Nisa menjadi delegasi dalam ASEF Dialouge Policy With Youth dan ASEAN Youth Conference 2023.
Rangkaian acara tersebut berlangsung sejak tanggal 1-5 November 2023 di Jakarta. Pada kesempatan tersebut, ia menjadi perwakilan mahasiswa Universitas Airlangga dan SDGs Center UNAIR.
ASEF Dialouge Policy With Youth merupakan bagian dari rangkaian acara ASEAN Youth Conference 2023. Kedua kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Asian-Europe Foundation (ASEF) dan ASEAN Youth Organization (AYO). Pada acara tersebut, SDGs Center UNAIR diundang untuk mengirimkan
Tukar Aspirasi Pemuda di Wilayah Asia-Eropa
Fokus konferensi ASEF Dialouge Policy With Youth membahas bagaimana tantangan, permasalahan hingga peluang perguruan tinggi dan organisasi pemuda di wilayah Asia-Eropa.
Yang mana, topik tersebut menyinggung bagaimana kontribusi berbagai pihak dalam mewujudkan poin-poin SDGs. Sedangkan ASEAN Youth Conference mengangkat topik peran pemimpin muda dalam menciptakan perubahan dan penyelesaian isu di wilayah ASEAN. Topik tersebut sejalan dengan tema "Guardians of The Sustainable Future for a resilient in ASEAN".
Kepada Unair News, Kamis (09/11/2023), Merlina menjelaskan dua agenda kegiatan internasional tersebut. Para delegasi muda saling bertukar aspirasi dan budaya. Para pemuda yang hadir mengemukakan gagasan mereka dalam berbagai bidang di masyarakat.
Selain itu, kegiatan tersebut bisa berperan sebagai aksi nyata dengan bentuk projek bertaraf internasional. Hal-hal tersebut menjadi bentuk kontribusi pemuda Asia-Eropa dalam perwujudan agenda perdamaian, stabilitas, persatuan dan kemakmuran secara lanjutan.
“Aspirasi pemuda sebagai Change Maker dalam ASEF Dialogue Policy With Youth, output dari kegiatan ini nantinya menjadi sumber rekomendasi kebijakan yang akan dibahas dalam acara ASEM Education Minister Meeting. Sedangkan output untuk ASEAN Youth Conference adalah rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah dan implementasi project Internasional," sambung Merlina.
Wawasan Baru Sebagai Delegasi Muda
Sebagai salah seorang di antara 15 delegasi ASEF dan 150 delegasi AYC, Merlina Dewi turut aktif dalam memberikan aspirasi dan gagasannya. Gagasan yang ia kemukakan sebagai rekomendasi untuk pemerintah maupun perguruan tinggi dalam upaya mencapai poin SDGs di lingkungan kampus. Melalui hal tersebut, ia mengaku dapat belajar dan membangun relasi di luar kampus.
Melalui tukar pandangan mengenai isu global, Merlina sebagai delegasi tentu mendapatkan wawasan baru yang tidak ada di kegiatan akademik di kampus. Dengan hal tersebut, ia mengaku mendapatkan banyak mendapatkan pemahaman baru. Bahkan terdorong untuk berkomitmen secara aktif dan proaktif terhadap isu global yang ada.
“Melalui dua kegiatan tersebut, saya berkomitmen untuk aktif dalam menyuarakan pendapat, gagasan dan memberikan solusi nyata terhadap permasalahan dan tantangan di ASEAN. Terutama dalam menciptakan perubahan yang berdampak bagi masyarakat,” tutupnya. (ari)