telusur.co.id - Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat selaku Direktur Latihan (Dirlat) Latihan Operasi Dukungan (Latopsduk) TNI AL TA 2021 memimpin pelaksanaan kaji ulang dan evaluasi Latopsduk TNI AL TA 2021 melalui Vidio Conference (Vicon) dari Ruang Auditorium Gedung R Sudomo Pusat Latihan Operasi Laut (Puslatopsla) Kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya. Senin, (20/9/2021).
Adapun dalam Latopsduk TNI AL TA 2021 ini penyelenggara memainkan empat Satuan Tugas Dukungan antara lain Satgasduk Info Aspek Penerangan berada di Mako Lantamal V, Satgasduk Psikologi di Dinas Psikologi TNI AL (Dispsial), Satgasduk Info Aspek Siber berada di Mako Koarmada II dan Satgasduk Intelijen berada di Mako Pasmar II.
Hadir dalam kaji ulang dan evaluasi tersebut Wakil Direktur Latihan (Wadirlat) Latopsduk TNI AL TA 2021 yang dijabat Direktur Latihan (Dirlat) Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Suherlan, para Komandan Satuan Tugas Dukungan (Dansatgusduk), Kepala Wasdal, Kepala tim Evaluasi dan Kepala tim penilai.
Pelaksanaan kaji ulang diawali dengan tanggapan dari masing Dansatgasduk mengenai pelaksanaan latihan berikut kendala-kendala yang dihadapi serta masukan sebagai evaluasi agar pelaksanan Latopsduk ke depan semakin baik.
Selesai penyampaian tanggapan dari Dansatgasduk, kegiatan dilanjutkan penyampaian evaluasi selama pelaksanaan latihan dari Katim Evaluasi, penyampaian Katim Wasdal dan penyampaian dari Katim Penilai.
Dalam kesempatan tersebut, Dankodiklatal Laksdya TNI Nurhidayat menyampikan bahwa, Latopsduk ini merupakan latihan TNI Angkatan Laut yang bertujuan untuk menyamakan pola pikir dan pola tindak dalam merencanakan serta mempersiapkan personel beserta alat peralatan dalam rangka mendukung operasi gabungan TNI.
Pelaksanaan Latopsduk TNI AL TA 2021 yang dilaksanakan Geladi Posko metode E-Geladi Posko dimulai tanggal 6 sampai dengan 10 september 2021 dan dilanjutkan manuver lapangan khusus untuk Satgasduk informasi aspek siber, telah berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa kekurangan yang telah disampaikan oleh tim evaluasi.
Menurutnya, latihan ini sebagai momentum pijakan awal untuk mengasah kemampuan prajurit TNI AL dalam merencanakan kegiatan operasi yang dipersiapkan dan tidak dipersiapkan baik Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sehingga prajurit TNI AL siap digerakkan dalam menghadapi kemungkinan timbulnya ancaman dari dalam maupun dari luar negara lain pada waktu yang tidak dapat dipastikan.
“Kita tahu bahwa, masih ada kekurangan yang harus kita benahi untuk latihan-latihan berikutnya sehingga keberhasilan para pelaku dalam latihan ini hendaknya dapat dijadikan motivasi untuk berlatih lebih giat lagi, karena pada hakikatnya latihan merupakan kebutuhan utama dari organisasi dalam menyelesaikan tugas,” tegas Dankodiklatal. (ari)