telusur.co.id - Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Surabaya sebagai Kota Maritim dengan Keynote Speaker Dankodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat yang diwakili Wadan Kodiklatal, Laksamana Muda TNI Agus Hariadi dan menghadirkan para pejabat instansi terkait dan para pakar dari Surabaya. Kegiatan FGD digelar di Joglo Gedung Mulyadi, Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya. Senin, (25/10/2021).
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka menggali kembali kesadaran warga Surabaya dalam membangun Surabaya sebagai kota maritim, dengan tujuan agar dijadikan pedoman dalam menyelaraskan tujuan, peran, tugas dan tanggung jawab antara Pemerintah Kota Surabaya, Dunia Industri dan Dunia Usaha (DIDU), Praktisi, Akademisi, dan Insan Pers dalam mengembangkan Surabaya sebagai Poros Maritim Dunia, dan sebagai referensi bagi siswa Kodiklatal dalam memahami Teori Pembangunan Maritim.
Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan FGD ini, yaitu Walikota Surabaya yang diwakili BPB Linmas Surabaya, Irvan Widyanto, Head Regional III PT. Pelindo, Prof Purnawan (Ahli Sejarah Surabaya), Prof Syarif Widjaya (Pakar Ilmu Maritim), serta moderator Fanny Patricia (Penyiar JTV).
Forum Diskusi ini mempunyai tema “Mengangkat Kembali Kota Surabaya Sebagai Kota Maritim Guna Mendukung Poros Maritim Dunia”. Dalam forum diskusi ini, akan dibahas tentang sejarah kota Surabaya, peluang, dan tantangan dalam membangun Surabaya sebagai kota maritim. Serta strategi dan kebijakan negara dalam dalam mewujudkan Surabaya sebagai Poros Maritim Dunia.
Tujuan yang diharapkan dalam penyelenggaraan forum diskusi adalah pertama, teridentifikasinya urgensi pengembangan dan peningkatan pembangunan kota Surabaya sebagai kota maritim.
Kedua, terumuskannya rekomendasi strategi penyiapan, pengembangan dan peningkatan kota Surabaya sebagai kota maritim.
Ketiga, adanya dukungan dalam penguatan pengembangan dan peningkatan pembangunan Kota Surabaya sebagai Kota Maritim antara Pemerintah Kota Surabaya, Dunia Industri dan Dunia Usaha (DIDU), Praktisi, Akademisi, dan Insan Pers.
Forum diskusi ini diselenggarakan dengan metode luring (offline) dan daring (online). Peserta tatap muka (offline) yang hadir mengikuti forum diskusi berjumlah 30 orang, terdiri dari; Pejabat jajaran Kodiklatal, Koarmada II, AAL, STTAL, Lantamal V, Puspenerbal, Pasmar 2, PT PAL, media, Anggota DPRD Kota Surabaya, dan para akademisi dari ITS, Unair, UHT, Politeknik Pelayaran Surabaya. (ari)