telusur.co.id - Aliansi Bela Quran yang terdiri dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Malang Raya dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Malang bersama komunitas-komunitas Quran menggelar aksi bela Quran yang memenuhi CFD kota Malang.
Aksi dimulai pukul 07.30 WIB, dihadiri oleh 73 orang. Aksi bela Qur'an kali ini diawali dengan khataman Qur'an bersama sama dan dilanjutkan teatrikal serta orasi oleh mahasiswa. Aksi ini bertajuk aksi damai.
KAMMI bersama FSLDK dan komunitas yang mengikuti mengecam keras terkait terjadinya pembakaran Al-Qur'an di Swedia, aksi ini adalah wujud dari kecintaan para Aktivis Dakwah Kampus di Kota Malang terhadap Kitab Suci Umat Islam yaitu Al-Quran. Juga bagian dari syiar Islam kepada masyarakat umum.
"Khataman Al-Quran oleh seluruh peserta aksi ini diawal merupakan wujud perlawanan dari kami untuk membela Al-Quran yang telah dinistakan.." terang Sekjend Kammi Malang, Muhamad Ariz P.
Ketua Umum FSLDK Malang Raya, Jodi Prasetyo membacakan pernyataan sikap massa Aliansi Bela Quran yang dirangkum dalam 3 poin, pertama Mengecam keras tindakan provokatif dan intoleran yang terjadi di Swedia.
"Kedua, mengimbau seluruh masyarakat untuk menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan ummat beragama, Ketiga, menjadikan peristiwa ini sebagai introspeksi kita sebagai muslim untuk selalu memuliakan Alquran," tandasnya.
Aksi berjalan dengan lancar dan khidmat serta ditutup dengan bersholawat sekaligus bersalam-salaman bersama anggota kepolisian yang mengamankan. (ari)