telusur.co.id - BP Batam menggandeng DPR RI untuk menggelar seminar dengan tema “Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional dan membahas terkait "Perkembangan Investasi Batam Saat Ini”. Adapun agenda tersebut dilaksanakan di Narita Hotel Surabaya. Senin, (14/8/2023).
Agenda ini dimulai pada pukul 19.00 WIB sampai selesai yang diawali dengan registrasi peserta dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi ilmiah. Pada seminar kali ini, dihadiri oleh Koordinator Promosi BP Batam, Imam Budiharto, Anggota DPR RI, M. Sarmuji, dan beberapa narasumber yang aktif dalam kajian ekonomi nasional dan sebagai pelaku usaha.
Pada saat sambutannya Imam Budiharto mengatakan bahwa, dalam perjalanannya di lebih dari setengah abad, Otorita Batam, yang kini beralih menjadi BP Batam, terus berbenah dan berkembang. Peran vital dan keseriusannya dalam membangun Kota Batam membuat kawasan ini terus melaju menuju kota industri yang diperhitungkan di Indonesia saat ini.
“Ditambah lagi dengan banyaknya perusahaan internasional yang membuka cabangnya di Batam memberi dampak positif bagi iklim investasi dan kegiatan ekspor, serta memungkinkan terjadinya kerjasama dalam jumlah yang besar,” tuturnya.
Begitupun pula yang disampaikan Sarmuji, memberikan sambutannya bahwa, “Guna mewujudkan peningkatan ekonomi nasional, maka kita semua harus berperan aktif untuk sama-sama berinovasi dalam berfikir dan bertindak sehingga tidak kalah saing dengan negara-negara lain,” tegasnya.
Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif dengan beberapa narasumber yang memiliki peran dan kemampuannya masing-masing.
Setiawan A. J. selaku narasumber menjelaskan bahwa, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih menjadi salah satu citra perekonomian di Indonesia. Dengan jumlah sekitar 64 juta pada tahun 2020, Kontribusi UMKM se-Jawa Timur untuk Produk Domestik Bruto (PDB) cukup besar.
“Selama 2021 hingga 2022, kontribusi UMKM tercatat mencapai 57,25 persen. Angka itu termasuk kemampuan penyerapan tenaga kerja UMKM. Berdasar catatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja se-Jawa Timur,” urai Setiawan.
Dalam kegiatan diskusi ini, juga membahas perkembangan UMKM di era digital hingga strategi akselerasi UMKM naik kelas dari melakukan integeritas usaha hingga sistem yang terintegeritas dalam memanfaatkan perkembangan digital sebagai salah satu instrumen untuk memaksimalkan operasional. Agenda diskusi ini berakhir pada pukul 21.15 WIB, diakhiri dengan doa bersama. (ari)