telusur.co.id - Pandemi Covid-19 berdampak buruk terhadap usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM). Pertumbuhan ekonomi UMKM di tahun 2020 juga mengalami banyak penurunan dibanding tahun 2019 (BPS, 2020).
Beralihnya ke era digitalisasi merupakan salah satu perubahan perilaku konsumen dan peta kompetisi bisnis yang perlu diperhatikan oleh para pelaku bisnis. UMKM perlu merubah metode pemasaran tradisional menuju sistem marketing digital untuk bertahan di masa pandemi.
Jember merupakan kabupaten yang memiliki jumlah UMKM paling banyak se-Jawa Timur. Sejak 2017, UMKM disana sudah menerapkan pemasaran secara online melalui grup whatsapp. Namun terdapat peluang yang belum ditangkap UMKM sepenuhnya, diantaranya yakni transaksi melalui e-commerce dan iklan sosial media.
Oleh karena itu, Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) memberikan pelatihan digital marketing dan pengelolaan marketplace bagi pelaku UMKM komunitas Pedagang Muslim Jember di Kel. Tegal Besar, Kab. Jember.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini didanai oleh DIPA PPNS tahun 2021 dan diketuai oleh Nurvita Arumsari, dan dibantu oleh Yugowati Praharsi, Dika Rahayu Widiana, Ryan Yudha Adhitya, Tarikh Azis Ramadani, Bagus Cahyo Juniarso, serta 3 mahasiswa D4 Manajemen Bisnis PPNS. (ari)