telusur.co.id - Ratusan massa yang tergabung Rumah Perjuangan Keadilan Rakyat (RPKR) menggelar aksi demontrasi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas dugaan korupsi investasi Telkomsel ke perusahaan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Aksi ratusan massa tersebut diawali dengan menggelar orasi di Kantor Gojek di Jl. Ngagel Surabaya, usai melakukan orasi massa bergeser ke depan Pertamina di Jagir Wonokromo Surabaya sebagai salah satu perusahaan BUMN. Kemudian, mereka melanjutkan aksi ke Kantor Polda Jatim di Surabaya. 

Korlap Aksi, Yanto Ireng saat ditemui oleh media menjelaskan kalau aksi yang dirinya lakukan sebagai bentuk dukungan moral kepada KPK dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia. 

"Kami mendukung KPK mengusut tuntas  laporan dugaan korupsi investasi Telkomsel ke perusahaan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Demo ini sebagai bentuk dukungan kami kepada KPK dalam pemberantasan korupsi di Indonesia,” jelasnya, Rabu, (17/5/2023).

“Kami percaya KPK memiliki komitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia. Sehingga, kami yakin semua laporan dugaan kasus korupsi  yang disampaikan oleh masyarakat pasti ditindak lanjuti oleh KPK,” urainya.

Yanto menceritakan berdasarkan keterangan dari LQ Indonesia Lawfirm sebagai kuasa khusus dari LSM Konsumen Cerdas Hukum (LSM KCH) pada (20/02/2023), mereka melaporkan Menteri BUMN Erick Thohir dan kakaknya, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir ke KPK atas dugaan skandal korupsi.

Sebab Investasi Telkomsel ke GOTO tersebut diduga menyebabkan kerugian negara.

Berdasarkan laporan tersebut, kronologi permasalahan itu berawal  pada tanggal 16 November 2020, Telkomsel membuat perjanjian dengan PT AKAB (Gojek) untuk investasi dalam bentuk Obligasi Konversi/Convertible Bond (CB) Tanpa Bunga sebesar US$150 juta (setara Rp2,1 triliun per 31 Des 2020). Jatuh tempo CB, 16 November 2023.

Kemudian, pada 18 Mei 2021, kembali Telkomsel menandatangani Perjanjian Pembelian Saham GOTO. US$150 juta (Rp2,1 triliun) yang dikonversi menjadi 29.708 lembar saham.

"Setelah itu Telkomesel melakukan opsi beli lagi senilai US$300 juta (Rp4,2 triliun). Total Telkomsel membeli GOTO sebanyak 89.125 lembar saham senilai Rp6,3 triliun (harga US$5.049 (Rp70 juta)/lembar)," ungkap Soleh.

Selain itu, lanjutnya, pada 29 Oktober 2021, PT AKAB (GOTO) melakukan perubahan akta Nomor 128.

Dalam akta itu, terdapat perubahan pada status Garibaldi Thohir yang menjadi Komisaris Utama sekaligus pemegang saham Seri D GOTO sebanyak 1.054.287.487 lembar (setara Rp1.054.287.487 pada harga nominal Rp1/lembar).

Selanjutnya, lanjut Soleh menceritakan, pada 16 Maret 2022, GOTO secara resmi mengumumkan IPO dengan harga penawaran Rp316-Rp346/lembar.

"Sekarang Harga GOTO per lembar Rp125 per tanggal 17 Februari 2023," tambahnya.

Dari kronologi di atas, tegas Yanto, diduga ada kerugian negara. Pertama, transaksi obligasi selama 3 tahun tanpa bunga yang diberikan oleh Telkomsel senilai Rp2,1 triliun sangat janggal.

Kedua, transaksi pembelian saham GOTO senilai Rp6,3 triliun, ketika IPO berkisar Rp316-346 per lembar. Sekarang yang hanya Rp125 maka capital loss, atau kerugian harga pasar sekitar 60 persen dari modal Rp6,2 triliun yaitu senilai Rp3,2 triliun.

"Anehnya, ketika negara dirugikan ini, malah Garibaldi Thohir dijadikan Komisaris Utama dan mendapatkan 1 miliaran lembar saham Goto," imbuh dia.

"Apalagi Garibaldi Thohir adalah saudara kandung Erick Thohir Menteri BUMN yang membawahi PT Telkom atau Telkomsel. Disinilah kami adukan dugaan tindak pidana korupsi agar diusut tuntas," tuturnya. (ari)