telusur.co.id - Gabungan tim peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Heriot Watt University-UK terjun langsung ke Popoh, Tulungagung dalam rangka mengembangkan energi laut. Tim peneliti ini terdiri dari dosen dan mahasiswa yang akan melakukan kegiatan survey lapangan selama sepekan ke depan di Kawasan Laut Selatan Tulungagung.
 
Rombongan ini didampingi langsung oleh Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS, Dr. Eng. Trika Pitana. Pada kesempatan ini tim peneliti berkunjung ke Popoh untuk melakukan survey dan audiensi bersama tokoh masyarakat nelayan, karang taruna, serta lembaga terkait seperti Dinas Perikanan dan Kelutan, Badan Kemaritiman NU dan industri.
 
Trika, sapaan Dekan FTK ITS menuturkan, rombongan dosen dan mahasiswa datang ke Kawasan Laut Selatan Tulungagung karena melihat salah satu potensi energi laut yang besar untuk dikembangkan.
 
“Kegiatan ini merupakan kolaborai riset internasional antara ITS dan Heriot Watt University yang juga didukung oleh Aqutera Ltd-UK, British Council dan Kedaireka dengan tema A ‘challenge-based learning’ pilot project for developing Sustainable and Blue Energy and Economy Literacy and Roadmap in Indonesia. Terang Dekan FTK ITS,” ujarnya. Sabtu, (05/8/2022).
 
Irfan Syarief, salah satu anggota tim peneliti ITS menambahkan, ITS terjun langsung bersama pakar energi laut dari Heriot Watt University, Scotland-UK. Para pakar energi laut ini akan mendampingi pengembangan potensi energi laut di Indonesia, khususnya Kawasan Laut Selatan Tulungagung.

“Heriot Watt University telah lama mengembangkan Renewable Energy di Orkney Island, Scotland untuk memenuhi kebutuhan energi di pulau yang terletak di utara Inggris Raya ini,” jelas Dr. Joanne S Porter, Ketua Tim Peneliti dari Heriot Watt University.

Pasca survey lapangan, kumpulan peneliti ini akan melanjutkan ke tahap analisa dan sintesis bagaimana energi laut dapat diterapkan di Kawasan Laut Selatan Tulungagung. (ari)