telusur.co.id - Bertempat di Jl. Raya No. 12 Sulfat (Aula Kantor Kesektariatan Karang Taruna Kota Malang), Forum Pengurus Karang Taruna Kota Malang di bawah kepemimpinan Suryadi melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas SDM kader Kartar dan penguatan kelembagaan serta konsolidasi organisasi karang taruna kota Malang di seluruh tingkatan (baik kecamatan hingga kelurahan).

Acara ini dihadiri oleh Dinas Sosial, DSP3AP2KB, Ketua Karang Taruna tingkat provinsi Jatim masa bhakti 2011-2016 yang didapuk sebagai narasumber, dan dihadiri Mantan MPKT (Majelis Pertimbangan Karang Taruna Kota Malang). Rabu, (01/6/2022).

Dalam sambutannya, Ketua Kartar Kota Malang menyampaikan 3 poin penting yaitu:
1.  Pemuda harus memiliki karya nyata yang kontributif dalam hal kemandirian ekonomi, dll;
2. Meningkatkan atau mengupgrade SDM pemuda yang dimulai dari kader karang taruna; dan
3. Penguatan kelembagaan organisasi dan konsolidasi kelembagaan (urun rembuk dalam organisasi) sehingga terjadi penyelarasan dan harmonisasi serta singkronisasi program.

Dihadiri dengan kompak dan komplit perwakilan kartar kelurahan dan kecamatan serta pengurus kartar Kota Malang sendiri.

“Ke depan, Indonesia termasuk dalam kerangka kecil kewilayahan Pemerintah Kota Malang akan menghadapi berbagai masalah. Selain krisis ekonomi dan sosial, dan keterbelahan jati diri anak bangsa yang sudah mulai mengkristal dan mengancam persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga bermasyarakat,” jelas Suryadi.

Maka Suryadi berharap, “Pengurus karang taruna kota Malang di seluruh tingkatan harus mempersiapkan diri, agar tidak gagap di tengah hadirnya sebuah perubahan itu sendiri, kita mulai dari rumah besar kita yaitu Karang Taruna Kota Malang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Jatim 2011-2016, Anna Luthfie menyampaikan bahwa, Kartar harus mempunyai gerakan perubahan yang nyata dan terukur bahkan kongkrit. Salah satu misalkan, mengatasi problem ancaman perubahan iklim global dan lingkungan dengan cara kampanye hijau menjalani konsep green economic growth dari komunitas kecil, kelompok RW/RT di tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota.

“Ini adalah gerakan menghijaukan Kota Malang yang sudah mengalami pembangunan secara besar-besaran dengan banyak menabung dan shodaqoh oksigen di tengah-tengah kota yang dengan dihadapkan pada ruang-ruang untuk penghijauan yang sangat terbatas,” jelas Mas AL, sapaan akrabnya.

Ia menambahkan, termasuk sampah dalam perkotaan bahkan harus menjadi garda terdepan untuk kampanye anti narkoba dan radikalisme, dan hal-hal persoalan sosial yang lainnya.

“Jangan menjadi penyumbang pengangguran, Kader Kartar harus banyak menyumbang mimpi-mimpi besar dan potret masa depan yang jauh lebih baik dari sebelumnya,” tegas Anna Luthfie.

Suryadi juga menyampaikan bahwa, salah satu indikator yang disebut pemuda yaitu memiliki jiwa kreativitas yang tinggi, sehingga itulah yang membedakan antara pemuda asli dan sulapan.

Karena dirumah kartar ini pemuda tidak bisa dilihat dari umur ataupun fisik namun salah satu ciri khas pemuda ialah kedewasaan dalam kerangka berfikir yang kritis tapi harus solutif, berfikir kreatif, komunikatif, kolaboratif, akselaratif, dan harus kontributif.

“Kami sudah menyediakan tempat kantor yang sangat strategis, tinggal teman-teman bisa memanfaaatkan untuk meningkatkan kapasitas, intelektualitas, emosionalitas, spritualitasnya, dan maupun secara kemandirian ekonomi,” ujarnya.

Perwakilan dari Dinas Sosial, Djuwita juga sependapat bahwa, Dinsos berharap, munculnya ide kreatif dan inovatif muncul dari pengurus karang taruna. Dan Dinas Sosial secara kelembagaan pasti siap untuk menindak lanjuti apa yang menjadi keinginan teman-teman pengurus dan memfasilitasinya. (ari)