telusur.co.id - Dinamika kontestasi Pilkada serentak 2020 di Sidoarjo semakin seru, relawan maupun tim para paslon mulai memanaskan mesin politiknya. Sidoarjo yang merupakan kabupaten dengan basis NU, menjadi tantangan bagi para calon yang di usung melalui partai lain.

Beredarnya isu yang berkembang, mengenai Bambang Haryo Soekartono (BHS) bukanlah orang NU dan menggandeng PKS yang berbasis 212. Secara tegas Bambang mengatakan bahwa, dirinya memang bukan orang NU secara struktural. Ia mengatakan secara Amaliyah, dirinya melakukan Amaliyah NU.

Hal itu dikuatkan dengan digandengnya pasangan calon wakil bupati yang berasal dari NU tulen yaitu Taufiqulbar. Taufiq dibesarkan di kalangan nahdliyin dan pernah nyantri, yang juga sekaligus keluarga dari tokoh besar NU H. Maskur, cucu dari KH. Husein Ilyas. Bambang mengatakan, dirinya bersama Taufiq adalah pasangan yang pas dengan perpaduan nasionalis dan religius.

"Kami adalah pasangan yang cocok, nasionalis dan religius,” terang Bambang di kantor Pemenangan BHS. Sabtu, (12/9/2020).

BHS yang mantan Anggota DPR RI Komisi V ini menambahkan, dirinya dan Taufiqulbar juga akan menggandeng tokoh-tokoh NU Sidoarjo di dalam mengambil kebijakan.

"Saya tidak pernah mempublikasikan apa yang saya sudah lakukan untuk NU, sebelum saya mencalonkan diri sebagai Bupati itu tidak perlu diekspos," imbuhnya.

Terpisah, Taufiqulbar menambahkan mengenai Dana Hibah NU, dirinya berencana akan meningkatkan anggaran Hibah tersebut , mengingat warga Nahdliyyin cukup besar yang merupakan basis dari Kabupaten Sidoarjo. 

"Selain Dana Hibah NU yang akan kami tingkatkan, kami juga tetap butuh pembenahan infrastruktur dan sumber daya manusia. Infrastruktur pendidikan atau kesehatan agar lahir SDM manusia berkualitas yang dibutuhkan dalam dunia induatri, yang terpenting kebutuhan seluruh masyarakat dapat terakomodir,” tukas Taufiq. (ari)