telusur.co.id - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali akan melanjutkan dan memperluas kerjasamanya dengan Pemerintah Jepang. Melalui kunjungan kehormatan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Surabaya secara daring.

ITS memaparkan beberapa bentuk kerjasama potensial yang telah dilakukan dengan berbagai pihak di Jepang untuk ke depannya dapat ditindaklanjuti.

Disambut hangat oleh Rektor ITS, Prof Mochamad Ashari beserta jajarannya, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Takeyama Ken-ichi membuka dengan antusias kunjungan virtual tersebut. 

Takeyama menyampaikan keinginannya untuk dapat membina hubungan baik dengan ITS dan mengembangkan proyek besar bagi ITS dan Indonesia.

Diungkapkan lebih dalam terkait wujud hubungan baik yang telah terjalin antara ITS dan Jepang, Rektor yang kerap disapa Ashari ini memaparkan beberapa hal. 

Yakni penghargaan yang diterima pihak ITS oleh Jepang, beasiswa bagi mahasiswa dan dosen pengajar, hingga produk penelitian yang saat ini tengah dikembangkan antara kedua belah pihak. 

Takeyama melanjutkan, Konjen Jepang melakukan kilas balik pada tahun 1980-an di mana berhasil dikembangkan proyek besar antara ITS dan Japan International Cooperation Agency (JICA). 

“Saya melihat adanya peluang menjanjikan, sehingga ITS dan Jepang kembali dapat menyukseskan suatu proyek besar ke depannya,” lugasnya. Rabu, (07/7/2021). 

Terkait peluang yang ada di ITS, Wakil Rektor IV ITS, Bambang Pramujati menjelaskan, adanya 10 pusat penelitian yang dimiliki ITS, termasuk keberadaan kawasan Science Techno Park (STP).  

Dikatakannya, pusat penelitian tersebut telah banyak menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat serta menorehkan berbagai prestasi.  

“Potensi ini yang diharapkan dapat bekerja sama lebih lanjut dengan perguruan tinggi di Jepang,” tambahnya. 

Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS, Prof Mohammad Nuh yang juga hadir menyampaikan tiga hal utama yang dapat dicapai sebagai harapannya atas kerja sama tersebut.  

Pertama, hubungan ITS dan perguruan tinggi di Jepang semakin erat dalam pengembangan pada berbagai aspek, termasuk beasiswa hingga penelitian. 

Kedua, bagi keluarga ITS yang telah kembali dari studinya di Jepang agar dapat terus menjalin hubungan baik serta kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi lain di Jepang. Ketiga, ITS dapat diarahkan untuk menjadi pusat pengembangan di Indonesia.  

“Tidak hanya bagi ITS, namun kerjasama yang dapat membuka peluang dan manfaat bagi Indonesia,” ungkapnya. 

Disambung oleh Ashari, berbagai wujud kerja sama yang telah terjalin diharapkan dapat diperluas untuk membantu peningkatan potensi sektor teknologi di Indonesia.  

Ke depannya, ia berharap perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga diarahkan untuk dapat aktif dalam kegiatan entrepreneurship.  

“Yakni mampu menghasilkan suatu produk inovasi dan memasarkannya,” tandasnya mengingatkan. 

Melihat pengalaman Jepang yang luar biasa dalam konteks pengembangan inovasi hingga akhirnya menjadi produk yang dapat dipasarkan, guru besar Teknik Elektro ini mengungkapkan harapannya untuk dapat bekerja sama dengan pihak Jepang.  

“ITS yakin dapat berkolaborasi untuk mengembangkan suatu inovasi yang mampu dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat,” pungkasnya optimistis. (faa/ari)