telusur.co.id - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof KH Haedar Nashir mengungkapkan, Halal Bihalal menjadi momentum yang tepat untuk mempererat silaturahmi.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Halal bihalal Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) pada Rabu (17/5/2023) malam.

Melalui rekaman video, ia menjelaskan silaturahmi merupakan ajaran Islam yang mengandung nilai-nilai luhur.

Yang pertama, kata Haedar, silaturrahmi dalam bentuk syawalan atau halalbihalal untuk meningkatkan kualitas ketakwaan yang multidimensi.

“Di saat hari ini, kita bersilaturahmi mengadakan syawalan setelah Idul Fitri bagaimana semua keluarga besar Universitas Insan Cita Indonesia meningkatkan kualitas ketakwaan yang multidimensi dan yang diaktualisasikan dalam praktik hidup sehari-hari menjadi insan yang uswatun hasanah, insan-insan yang menjadi teladan dalam berbagai aspek kehidupan,” urai Haedar.

Menurut Haedar, ketika menjadi insan yang uswatun hasanah, maka akan menebar rahmat bagi semesta alam.

Yang kedua, lanjut Haedar, silaturahmi mempunyai nilai untuk merekatkan persaudaraan yang berbasis pada iman. Kalau ada perbedaan, maka yang dicari adalah titik temu.

“Itulah ajaran Islam agar Allah membukakan rahmat buat kita semua,” sambungnya.

Lebih lanjut, Haedar berpesan bahwa, setelah berpuasa dan kini masuk idul fitri, keluarga besar Universitas Insan Cita Indonesia agar meningkatkan kualitas keunggulan dalam melaksanakan pendidikan sebagai dasar dan strategi membangun kehidupan yang khairul ummah, dalam kehidupan umat Islam, bangsa, dan kemanusiaan yang universal.

Ia juga berpesan agar UICI menghadirkan semangat persatuan dan semangat maju dalam kehidupan.

“Syawal adalah momentum bulan berburu, berburu amal kebajikan yang tebaik. Maka mari kita tingkatkan kualitas hidup kita, baik diri, keluarga, lebih-lebih dalam keluarga besar Universitas Insan Cita Indonesia untuk menghadirkan peran di dunia pendidikan yang lebih baik,” terangnya.

Ia melanjutkan, umat Islam dan bangsa Indonesa masih memerlukan langkah-langkah pendidikan, termasuk dari pendidikan Islam untuk menjadikan bangsa dan umat Islam Indonesia menjadi umat dan bangsa yang berkualitas, yang terbaik dibandingkan bangsa lain.

“Sehingga dengan demikian kita bisa menjadi role model lewat pendidikan yakni menghadirkan Islam yang rahmatan lil alamin,” paparnya. (ari)