Oleh : Tuti Alawiyah

Gadget adalah media yang di pakai sebagai alat komunikasi modern. Gadget semakin mempermudah kegiatan komunikasi manusia. Kini kegiatan komunikasi telah berkembang semakin lebih maju dengan munculnya gadget. Diantaranya smartphone seperti iphone, android, blackberry serta notebook. Dalam psikologi perkembangan anak usia dini dikatakan sebagai anak yang berumur 0-6 tahun.

Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan bagaimana saja dampak negatif, dampak positif, serta solusi untuk menyikapi dampak dari penggunaan gadget pada anak usia dini
Gadget berdampak terhadap perkembangan sosial anak usia dini. Dampak penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial anak usia dini terdapat dampak positif dan dampak negatif. 

Penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Dampak buruk penggunaan gadget pada anak antara lain anak menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying.

Solusi terhadap permasalahan pemakaian gadget pada anak usia dini dengan cara membatasi pemakaian gadget, mengawasi anak dalam bermain gadget dengan figur orang tua yang berperan sangat penting serta memberi jadwal waktu yang tepat saat anak bermain gadget, agar gadget tidak dapat menghambat perkembangan sosial anak usia dini.

Anak Usia Dini
Dalam psikologi perkembangan anak usia dini dikatakan sebagai anak yang berumur 0-6 tahun. Pertumbuhan dan perkembangannya diperhatikan dengan cara memberi perlakuan yang baik berupa pendidikan usia prasekolah atau pendidikan sekolah di kelas-kelas awal Sekolah Dasar (SD). 

Anak usia dini adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Kamus Besar Bahasa Indonesia menerangkan bahwa anak adalah manusia yang masih kecil, yaitu yang baru berumur enam tahun. Anak usia dini diartikan Secara bahasa sebagai sebutan bagi anak yang berusia antara 0 hingga 6 tahun.

Sedangkan hakikat anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas.

Ciri Perkembangan Anak Usia Dini
Anak usia dini memiliki ciri perkembangan yang khas, baik secara fisik, social, moral, dan sebagainya. Menurut Wiyani (2010) karakteristik anak usia dini antara lain :
a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
b. Merupakan pribadi yang unik
c. Suka berfantasi dan berimajinasi
d. Masa paling potensial untuk belajar
e. Menunjukkan sikap egosentris
f. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek
g. Sebagai bagian dan makhluk sosial.

Menurut Suryana (2014:1-4) pendidik perlu memahami perkembangan anak untuk mngoptimalkan kegiatan pembelajaran. Pendidik dapat memberikan materi pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak. Pendapat lain tentang ciri perkembangan anak usia dini adalah sebagai berikut : 

1. Usia 0-1
Usia ini anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat pada perkembangan fisiknya
3. Anak usia 4-6 tahun
Anak pada usia ini kebanyakan sudah memasuki taman kanakkanak karakteristik anak 4-6 tahun adalah :
Perkembangan fisik, anak sangat aktif dalam berbagai kegiatan sehingga dapat membantu mengembangkan otot-otot anak.

1) Perkembangan bahasa semakin baik anak mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya.
2) Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat ditunjukkan dengan rasa keingintahuan anak terhadap lingkungan sekitarnya anak sering bertanya tentang apa yang dilihatnya.
3) Bentuk permainan anak masih bersifat individu walaupun dilakukan anak secara bersama-sama.
4. Anak usia 7-8 tahun, karakteristik anak Metode pembelajaran untuk anak usia dini Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik karakteristik secara fisik maupun mental, sehingga metode pembelajaran bagi anak usia dini harus disesuiakan dengan kekhasan yang dimiliki anak, metode yang digunakan akan sangat berpengaruh pada peroses pengajaran. 

Apabila seorang guru menggunakan metode yang tepat bagi anak maka, hal tersebtu akan mampu memfasilitasi perkembangan anak dan berbagai potensi serta kemampuan anak secara optimal.

Selain itu metode pengajaran yang tepat akan dapat menumbuhkan sifat positif pada anak. Beberapa prinsip metode pembelajaran untuk anak usia dini menurut Hibana S Rahman (2005:7) yaitu sebagai berikut :

1) Berpusat pada anak. 
Penerapan metode ini berada pembelajaran, sehingga dalam suatau aktifitas yang dilakukan anak mengandung materi membaca, berhitung, sejarah, dan sebagainya. Selain itu aktivitas yang dilakukan anak juga perlu melibatkan aktivitas fisik maupun mental, sehingga perkembangan potensi dapat terjadi secara maksimal. 

2) Fleksibel.
Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran yang diterapkan pada anak usia dini bersifat dinamis dan tidak terstruktur, hal tersebut disesuaikan dengan kondisi dan cara belajar anak yang tidak terstruktur. Anak belajar dengan sesuai yang ia kehendaki. 

Sehingga pendidik harus mampu bersikap dinamis dan mampu mengembangkan kreativitas. Metode pembelajaran yang terstruktur akan menjadikan anak tertekan dan pasif dalam berkreativitas, sementaragadget adalah pada abad 19 penggunaan istilah gadget terdapat dalam oxford English Dictionari. 

Istilah Gadget digunakan sebagai hasil pengganti untuk sebuah benda yang di gunakan oleh seseorang dengan daya ingat rendap pada tahun 1980 an (Paulus Tan dkk 2016:7). Secara etimologi kata gadget ini artinya sengketa. 

Menurut cerita asal usul nama gadget juga diciptakan ketika tiga orang sedang malkukan sebuah pembangunan besar. Gadget merupakan perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusu dan memiliki banyak jenisnya.

Menurut Garini dalam Rohman Gadget adalah perangkat alat elektronik kecil yang memiliki banyak fungsi. Gadget (Smartphone) memiliki banyak fungsi bagi penggunanya sehingga dinilai lebih memudahkan. Gadget (Smartphone) atau dengan kata sederhana telepon genggam yang saat ini telah memiliki beragam fitur dan fungsi yang semakin kompleks guna memudahkan pemakaianya merupakan trobosan baru dari telephone genggam sebelumnya.

Laswell, merupakan media dalam menyampaikan pesan antara komunikator dan komunikan. Dapat disimpulkan bahwa, gadget merupakan salah satu media untuk berkomunikasi dengan tujuan yang baik.

Dampak positif gadget bagi tumbuh kembang anak usia dini 

Menurut Hidayahti (2013) dampak positif sosial bagi tumbuh kembang anak sebagai berikut : 
- Untuk memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan
keceradasan anak. 
- Adanya beragam aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca dan menulis huruf tentunya memberika dampak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau kertas, cukup menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang tergolong lebih menyenangkan.
- Anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya dilengkapi dengan animasi yang menarik, warna yang cerah, serta lagu-lagu yang ceria. 
- Kemampuan berimajinasi anak juga semakin terasah karena permainan yang mereka gunakan bervariasi dan memiliki jalan.

Dampak negatif sosial media bagi tumbuh kembang anak usia dini

a. Dari segi fisik komputer dapat menimbulkan rasa nyeri kronik pada tangan, pergelangan tangan, punggung dan bahu jika berlangsung lama.dapat mengakibatkan ketegangan pada otot mata karena monitor komputer memancarkan radiasi berbagai sinar seperti infra merah, ultraviolet dan elektromagnetik pemicu penyakit kanker. 
b. Dari segi psikologis pengeruh komputer, internet, video games akan mengikis waktu dan komunikasi dalam keluarga. Anak-anak menjadi lebih tertarik pada dunia interaktif dibanding dengan mengerjakan hal-hal yang biasa mereka kerjakan.
c. Ketagihan terhadap komputer juga akan mengurangi waktu bermain dengan teman-teman sebaya dan teman sekelas, sehingga anak akan tumbuh dengan kondisi kekurangan sosialisasi.
d. Anak usia dini adalah peniru ulung, maka dengan seringnya bermain video games yang biasanya para jagoan menyelesaikan masalah dengan cara memukul atau menembaki. Hal ini secara tidak langsung mengajarkan perilaku kekerasan pada anak.
e. Malas menulis dan membaca, (hal ini diakibatkan dari penggunaan gadget misalnya pada saat anak membuka vidio di aplikasi YouTube.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gadget pada anak usia dini

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gadget (Iswidharmanjaya, 2014), antara lain : 
a. Faktor internal :
1) Tingkat status ekonomi keluarga
2) Tujuan penggunaan gadget
3) Tingkat aktivitas
b. Faktor eksternal :
- Tingkat pengaruh lingkungan
-Tingkat terpaan media (media exposure) masa Lama penggunaan adalah waktu (durasi) yang digunakan dalam menggunakan suatu barang (gadget). Asosiasi dokter anak amerika serikat dan kanada menekankan perlunya anak usia 0-2 tahun sama sekali tidak terpapar gadget. Sementara anak 3-6 tahun dibatasi satu jam perhari, dan dua jam untuk anak 7-18 tahun.

Rowan (2014) dalam Ismidarmanjaya (2013:1-5) menjelaskan bahwa penentuan lama penggunaan gadget disesuaikan pada tahap perkembangan anak yaitu saat anak berumur 0-2 tahun merupakan tahap perkembangan otak yang cepat yang membutuhkan banyak intraksi dan stimulatif. Pada usia 3-6 tahun dibatasi 1 jam per hari (maksimal 1 jam) ini karena untuk membatasi anak terkena radiasi dari gadget dan mengurangi dampak yang dapat membahayakan anak.

Dampak positif dan negatif penggunaan gadget pada anak

Dalam teori kehadiran sosial yang dikembangkan oleh Jjon Short, Williams, Brunch Chriesti komunkasi akan afektif bila memiliki media komunkasi yang sesuai dengan kehadiran sosial yang dibituhkan untuk tingkat keterlibatan interpersonal yang diperlukan. 

Media tatap muka dianggap memiliki kehadiran sosial yang sangat berarti sedangkan yang ditulis teks adalah yang paling rendah. Memudahkan komunikasi menjadi lebih praktis, anak yang bergaul dengan dunia gadget cenderung lebih kreatif, serta memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan kecerdasan anak. Seperti adanya aplikasi mewarnai, belajar membaca, dan menulis huruf tentunya memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak.

Anak-anak tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau kertas, anak-anak juga akan lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya dilengkapi oleh gambar-gambar yang menarik. 

Selain itu, kemampuan berimajinasi anak juga semakin terasah. Dan anak menjadi lebih pintar berinovasi akibat perkembangan gadget (smartphone) yang menuntut mereka untuk hidup lebih baik.

Teknologi gadget yang memili beragam manfaat dan kelebihan juga dapat mengakibatkan dampak positif dan negatif bagi pengguna. Dampak positif dari pengunaan gadget yaitu akan lebih efesian dalam penggunaan waktu dalam berkomunikasi.

Dampak bagi anak yaitu anak menjadi lebih maju dalam mengikuti perkembangan zaman dibandingkan dengan orang dewasa. Anak akan lebih kreatif dalam memanfaatkan gadget yang mereka miliki apabila dalam pengawasan orang tua.

Berikut dampak positif penggunaan gadget : 

a. Menumbuhkan dan meningkatkan potensi kecerdasan kreativitas (melihat gambar kemudian menggambarnya sesuai dengan yang ada di pikirannya atau melatih daya pikir tanpa di batasi kenyataan).
b. Melatih kecerdasan (dalam hal ini anak terbiasa dengan tulisan, angka, gambar yang membantu melatih peroses belajar).
c. Meningkatkan rasa percaya diri (saat anak memenangkan suatu permainan akan memotivasi untuk mnyelesaikan permainan)
d. Mengembangkan kemampuan dalam membaca, dan pemecahan masalah (dalam hal ini anak akan menimbulkan sifat dalam rasa ingin tahu akan suatu hal yang membuat anak-anak akan muncul keutuhan belajar dengan sendirinya tanpa perlu dipaksa).
e. Mempermudah komunikasi (membuat seseorang bertemu meskipunberbeda tempat, melalui fitur video call dan sebagainya.

Dampak Negatif Gadget

1) Segi Kesehatan
Segi kesehatan dampak buruk penggunaan gadget diantaranya,peningkatan resiko kanker akibat radiasi, ketulian, mata perih, atau bahkan rabun karena pencerahan maksimal secara berkala pada gadget, tablet, atau computer.
2) Segi Budaya
Segi budaya dampak buruk penggunaan gadget (smartphone) di antaranta, luntur adat atau kebiasaan yang berlaku, masuknyabudaya barat secara perlahan, hilangnya rasa nasionalisme dan lebih cinta kepada produk asing.
3) Segi Sosial
Segi sosial dampak buruk penggunaan gadget (smartphone)di antaranta cenderung autis atau asyik dengan gadgetnya sendiri, tidak bisa mengontrol diri sendiri akibat sosialisasi kurang, cepatbosan ketika ada yang menasehati, banyak mengeluh, egois tidak terkendali, hidup menjadi tidak teratur akibat kecanduan gadget (smartphone).

Gadget juga berdampak negatif yang cukup besar bagi anak. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses berbagai media informasi dan teknologi, menyebabkan anak-anak menjadi malas bergerak dan beraktivitas.

Mereka lebih memilih untuk duduk diam di depan gadget dan menikmati dunia yang ada di dalam gadget tersebut. Mereka lambat laun telah melupakan kesenangan bermain dengan tteman-teman seumuran mereka maupun dengan anggota-anggota keluarganya. 

Hal itu tentunya akan berdampak buruk terhadap kesehatan maupun perkembangan tumbuh anak. Selain itu, terlalu lama menghabiskan waktu didepan layar gadget membuat interaksi sosial anak juga mengalami gangguan.

Dampak positif gadget bagi tumbuh kembang anak usia dini

Menurut Hidayahti (2013) dampak positif sosial bagi tumbuh kembang anak sebagai berikut : 
a. Untuk memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan keceradasan anak.
b. Adanya beragam aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca dan menulis huruf tentunya memberika dampak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau kertas, cukup menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang tergolong lebih menyenangkan.
c. Anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya dilengkapi dengan animasi yang menarik, warna yang cerah, serta lagu-lagu yang ceria.
d. Kemampuan berimajinasi anak juga semakin terasah karena permainan yang mereka gunakan bervariasi dan memiliki jalan cerita yang beragam perkembangan.

Dampak negatif sosial media bagi tumbuh kembang anak usia dini

a. Dari segi fisik komputer dapat menimbulkan rasa nyeri kronik pada tangan, pergelangan tangan, punggung dan bahu jika berlangsung lama.dapat mengakibatkan ketegangan pada otot mata karena monitor komputer memancarkan radiasi berbagai sinar seperti infra merah, ultraviolet dan elektromagnetik pemicu penyakit kanker Dari segi psikologis pengeruh komputer, internet, video games akan mengikis waktu dan komunikasi dalam keluarga.
b. Anak-anak menjadi lebih tertarik pada dunia interaktif dibanding dengan mengerjakan hal-hal yang biasa mereka kerjakan.
c. Ketagihan terhadap komputer juga akan mengurangi waktu bermain dengan teman-teman sebaya dan teman sekelas, sehingga anak akan tumbuh dengan kondisi kekurangan sosialisasi.
d. Anak usia dini adalah peniru ulung, maka dengan seringnya bermain video games yang biasanya para jagoan menyelesaikan masalah dengan cara memukul atau menembaki. Hal ini secara tidak langsung mengajarkan perilaku kekerasan pada anak.
e. Malas menulis dan membaca, (hal ini diakibatkan dari penggunaan gadget misalnya pada saat anak membuka vidio di aplikasi YouTube. 

*Penulis adalah Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Islam Institut Ummul Quro Al-Islami (IUCI) Bogor.