telusur.co.id - Tingginya harga BBM di pulau Sapudi selalu menjadi trending topik utama bagi masyarakat pulau Sapudi, baik yang ada di pulau maupun di perantauan. Pasalnya, harga BBM di pulau Sapudi sudah melebihi harga BBM di pulau-pulau lain yang jaraknya lebih jauh dari pulau Sapudi. 

Seperti pulau Kangean, Ra'as dan Masalembu yang harganya di tingkat pengecer mentok di harga Rp. 10.000. Sementara di Pulau Sapudi mencapai Rp 12.000 bahkan Rp. 13.000 per liternya.

"Melebihi harga BBM di pulau-pulau yang akses dan lokasinya lebih sulit dan lebih jauh dari daratan,“ jawab Habib salah satu pengurus KAHMI Sapudi, Sumenep. Minggu, (12/9/2021).

Tingginya harga BBM ini diduga karena APMS selalu melakukan pendistribusian BBM di luar aturan dan regulasi yang ada. Bahkan, dia sering melihat banyak drum dan jerigen ngantri di pom APMS GAYAM Sapudi.

"Ada kemungkinan pendistribusiannya tidak sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada, kadang disitu banyak antrian drum dan jerigen,” ungkap Habib.

Bahkan kendaraan roda dua atau roda empat di pulau Sapudi dibatasi untuk pembelian BBM dengan alasan langka, sedangkan mobil pick up bermuatan drum dan jerigen seakan dengan leluasa mengambil bensin di pom APMS Gayam Sapudi. 

"Masyarakat dibatasi untuk isi bensin di Pom APMS Gayam dengan alasan BBM langka dan sedikit, tapi tersebar gambar pick up bermuatan jerigen dan drum malah leluasa ngambil disitu,” tutur Habib besutan akivis HMI Situbondo. (ari)