telusur.co.id - Kematian warga kota Serang, Yuli Nur Amelia, yang diberitakan karena kelaparan, dibantah Muhamad Kholik, suaminya, Muhammad Kholik. Hal itu disampaikan Kholik dalam surat pernyataan pada Selasa, (21/4).
"Saya Muhamad Kholik, suami dari almarhumah Ibu Yuli Nur Amelia mengklarifikasi bahwa pemberitaan yang beredar di media sosial, media online dan media elektronik yang memberitakan bahwa istri saya meninggal karena kelaparan atau tidak makan selama dua hari itu tidak benar," ucapnya. Seperti yang dilansir tangerangnews.com. Rabu (22/4/2020).
"Tetapi, istri saya meninggal karena kecapean atau kelelahan," sambungnya.
Kholik juga dalam surat pernyataannya menegaskan, ia membuat surat klarifikasi itu dalam penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapa pun.
Klarifikasi serupa sebelumnya disampaikan Wali Kota Serang, Syafrudin. Ia menyampaikan, Yuli meninggal karena sakit.
Hal itu berdasarkan informasi dari suami Yuli yang disampaikan ke salah satu utusannya yang datang ke kediaman almarhumah. Yuli, kata dia, berdasarkan keterangan dari suaminya, sering sakit kepala. Namun Syafruddin tidak mendapatkan informasi bahwa ada penyakit bawaan lain.
"Menurut informasi suaminya, melalui ketua HIPI semalam ta'ziyah, istrinya sering sakit kepala," ungkapnya.
Bahkan, sebelum meninggal, Yuli juga sempat pingsan. Syafrudin mengaku langsung menelepon kepala dinas agar dibawa ke Puskesmas terdekat. Namun Yuli meninggal di perjalanan.
"Kesimpulannya, almarhumah ini bukan meninggal karena kelaparan," katanya.
Seperti diketahui sebelum viral Yuli menyatakan keluarganya kelaparan karena dua hari hanya minum air galon. Video itu seakan menjadi bukti bahwa Yuli tewas karena kelaparan. (rmi/ari)