telusur.co.id - Wakil Komandan (Wadan) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi mewakili Dankodiklatal Letjen TNI Marinir Suhartono, mengikuti kauseri agama Islam tentang memaknai Al-Qur’an sebagai kunci menjawab permasalahan kehidupan yang disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Mashudi. M.Ag di Masjid Ibadurrahman Kodiklatal, Bumimoro Surabaya. Rabu, (05/4/2023).
Dalam kegiatan sekaligus doa bersama awal bulan ini, Ustadz H. Mashudi mengawali tausiyah mengatakan "Bahwa di dalam menyelesaikan masalah apapun dalam kehidupan rumah tangga, urusan kantor, kita harus kembali kepada Al Quran, Kenapa? Karena Al Quran itu menyelesaikan semua masalah, syaratnya kita harus mau belajar isi tentang Al Quran".
“Ayo kita betul-betul komitmen menyampaikan statement yang bijak. Selain itu kita harus menjaga hawa nafsu atau keinginan-keinginan yang banyak menyesatkan. Susahnya hidup kita itu karena kita terlalu banyak keinginan. Coba kita batasi keinginan kita Insya Allah kita itu lebih dari cukup,” urai Mashudi.
Ia menambahkan bahwa, Njenengan akan bisa merasakan menjadi orang kaya nantinya kalau sudah pensiun. Karena di usia sudah 40 atau 50 ke atas bukan waktunya mengumpulkan harta, tetapi yang kita butuhkan persiapan menuju kehidupan kita yang abadi yaitu amal soleh.
Ceramah yang dihadiri para Pejabat Utama Kodiklatal, Para Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kodiklatal, Ustadz H. Mashudi mengatakan apapun amalan yang kita lakukan dan apapun harta yang telah kita keluarkan kalau tidak didasarkan pada imam maka tidak ada nilainya apa-apa di hadapan Allah Subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu yang perlu diperbaiki adalah iman atau akidahnya, makanya momen bulan suci Ramadhan ini adalah waktunya mensucikan hati.
Di samping itu, sebagai seorang muslim melaksanakan ibadah puasa merupakan salah satu perintah Allah Subhanallah Wa Ta'ala yang harus dijalankan, supaya di dalam hatinya ada kekuatan untuk menahan segala perbuatan yang tercela.
“Ramadhan jaminannya adalah surga, oleh karena itu bertobatlah kita kepada Allah Subhanallah Wa Ta'ala di bulan baik yang penuh barokah pada bulan Ramadhan ini, juga kepada sesama manusia kita meminta maaf apabila ada kesalahan atau kekhilafan karena kalau belum meminta maaf kepada saudara kita maka ibadah puasa yang dikerjakan akan sia-sia,” tutup Mashudi. (ari)