telusur.co.id - SIDOARJO, Program mobility Virtual antar bangsa merupakan satu bentuk pembelajaran non angka kredit yang dilaksanan dengan melibatkan pelajar dan pengajar dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Indonesia dan Universitas Sultan Zainal Abidin Kuala Terengganu Malaysia. 

 

Akibat pandemi Covid-19, program mobility antar negara secara virtual telah berkembang pesat di seluruh dunia dan mempunyai potensi besar untuk menyumbang antar kebangsaan.

 

Menurut Ribangun Bamban Jakaria, ST.,MM yang merupakan salah satu dosen UMSIDA menjadi salah satu dosen penggagas kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa tujuan diadakannya program mobiliti antar bangsa ini tidak lain adalah untuk saling mengenalkan kebudayaan, adat istiadat, produk dan teknologi suatu bangsa, selain kehidupan mahasiswa dan interaksinya dengan lingkungan di luar kampus di masing-masing universitas di negara tersebut. 

 

"Melalui program mobility antar negara ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal, mempelajari dan mengetahui bentuk kebudayaan, adat istiadat, inovasi produk yang ada dan teknologi yang telah berkembang di masing-masing bangsa" kata Ribangun. Selasa (10/11/2020).

 

Program ini rencana akan di mulai pada tanggal 11 November 2020 hingga 24 Februari 2021 yang akan di tempatkan di dua Univerisitas yaitu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dengan University Sultan Zainal Abidin Fakulti Reka Bentuk Inovatif dan Teknologi (FRIT).

 

"Selaku Dosen, kami berharap program ini mampu mendongkrak daya saing serta memberikan stimulus kepada mahasiswa untuk terus berinovasi" imbuh Prian yang juga Alumni UMSIDA itu.

 

Sementara Kaprodi teknik industri Tedjo Sukmono, ST.,MT mensuport dan mengapresiasi atas kerjasama yang dilakukan oleh pihak kampus karena berdampak positif dalam pengetahuan mahasiswa 

 

"Program mobiliti antar bangsa ini diharapkan dapat menjadi program kerjasama baik antar dua universitas antar bangsa dan juga program ini akan menjadi titik permulaan bagi Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk mencetak lulusan berdaya saing global" harap ka prodinya Tedjo Sukmono, ST.,MT

 

Total peserta yang akan mengikuti program mobility antar bangsa ini sebanyak 60 orang dengan rincian 30 orang pelajar atau mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan 30 orang pelajar atau mahasiswa University Sultan Zainal Abidin Fakulti Reka Bentuk Inovatif dan Teknologi (FRIT).

Tidak hanya itu, tambah ribangun tujuan yang selanjutnya adalah program mobiliti antar bangsa ini bisa menjadi salah satu sarana untuk lebih memperkuat jalinan kerjasama antara FST (UMSIDA) dengan FRIT (UniSZA) melalui pameran, konferensi bersama, forum, dan nota kesepahaman yang dapat dilaksanakan kedepan. (*)