telusur.co.id - Di tengah pandemi Covid-19 masih belum berakhir, tak menyurutkan niat para jamaah Masjid Al Hidayah untuk melaksanakan ibadah, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat (26/3) di Masjid Al Hidayah, Jl. Permata Jambangan No. 21, Kel. Jambangan, Kec. Jambangan, Kota Surabaya.
Dalam khutbahnya, Ustadz Ahmad Afton menjelaskan, banyak orang mengeluh dalam hidupnya. Baik menyangkut masalah ekonomi atau keuangan, bisnis, pekerjaan, kesehatan, istri, suami, anak, dan sebagainya.
"Begitu menghadapi masalah, yang pertama mereka pikirkan adalah mencari solusi kepada manusia. Misalnya dokter atau bahkan paranormal untuk mengobati penyakit, bertanya kepada psikolog atau psikiater untuk mencari jawaban terhadap persoalan yang menimpa keluarganya atau mencari ahli keuangan untuk mengatasi masalah bisnisnya," ujarnya.
“Mengapa mereka tidak datang kepada yang Maha Memberikan solusi atas setiap permasalahan kehidupan? Dialah Allah SWT. Dialah Tuhan yang telah berjanji dalam Alquran, bahwa barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah SWT akan memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan yang dihadapinya dan menganugerahkan rezeki kepadanya dari pintu yang tidak diduga-duga,” ucapnya.
“Nah, untuk mendatangi Allah SWT, cara yang paling utama adalah shalat. Dalam menghadapi persoalan apa pun, sebelum melakukan ikhtiar yang lain, shalatlah terlebih dahulu.
Penuhilah kewajiban shalat fardhu yang lima waktu, dan perbanyaklah shalat-shalat sunah. Sesungguhnya shalat adalah obat segala persoalan kehidupan," lugas Ust Afton, sapaan akrabnya di depan para jamaah.
Selain itu, kata Afton, shalat memiliki dampak lima positif pada diri kita sendiri. Diantaranya adalah shalat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia, latihan kedisiplinan, latihan kebersihan, barangsiapa menjaga shalatnya maka Allah akan menjaga rizkinya, dan doa yang terpenting.
"Isra' Mi’raj merupakan salah bentuk kasih sayang Allah terhadap baginda nabi, yang saat itu beliau sedang bersedih karena ditinggal oleh dua sosok yang sangat dicintainya, yaitu istri dan pamannya yang selalu mendukung dakwahnya, melalui isra’ dan mi’raj ini Allah menitipkan shalat lima waktu untuk hambanya agar dapat berkomunikasi dengan tuhannya sang maha pencipta," tuturnya. (sya/ari)