telusur.co.id - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) kembali menorehkan prestasi dengan meluncurkan prototipe inovatif Remotely Surface Vehicle for Water Monitoring Automation System (RSV EMAS), sebuah solusi teknologi berbasis IoT yang dirancang khusus untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tambak udang.
Produk ini hadir sebagai jawaban atas tantangan besar yang dihadapi komunitas petambak udang, yaitu ketidakstabilan kualitas air tambak yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang. Dengan mengintegrasikan berbagai sensor canggih seperti suhu, pH, salinitas, Dissolved Oxygen (DO), kekeruhan, dan sedimentasi, RSV EMAS mampu melakukan pemantauan kualitas air secara Real-Time.
Data yang dikumpulkan akan langsung terintegrasi ke dalam aplikasi berbasis web dan ponsel, memungkinkan petambak untuk melakukan pemantauan jarak jauh tanpa perlu hadir di lokasi sepanjang waktu. Tidak hanya itu, RSV EMAS dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber energi utama, memastikan operasi yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.
Dalam wawancara resminya, Ketua Tim Riset RSV EMAS, Dr. Eng. Imam Sutrisno menyampaikan, komitmen besar PPNS dalam pengembangan teknologi untuk sektor perikanan.
“PPNS berkomitmen penuh untuk mendorong inovasi teknologi yang mendukung komunitas petambak udang di Indonesia. Kami percaya bahwa dengan adopsi teknologi cerdas seperti RSV EMAS, produktivitas tambak akan meningkat secara signifikan, dan kesejahteraan petani tambak akan terangkat," jelas Dr. Imam. Selasa, (06/5/2025).
Di sisi lain, Ketua Komunitas Petambak Udang, Kuntcoro turut memberikan apresiasinya terhadap kehadiran RSV EMAS. Menurutnya, teknologi ini merupakan terobosan penting yang dibutuhkan oleh para petambak.
“Alat ini sungguh berguna bagi kami. Dengan bantuan RSV EMAS, kami dapat memantau kualitas air secara akurat dan real-time. Dukungan teknologi seperti ini sangat membantu kami dalam menjaga kesehatan udang dan meningkatkan produktivitas tambak. Ini adalah solusi nyata yang sudah lama kami tunggu-tunggu," beber Kuntcoro.
Dengan peluncuran RSV EMAS, PPNS berharap dapat memperkuat ekosistem perikanan berkelanjutan di Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi pengembangan teknologi berbasis komunitas di masa depan.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai RSV EMAS dan rencana pengembangannya, informasi lebih lengkap dapat menghubungi tim pengembang secara langsung. (ari)