telusur.co.id - Sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Hal itulah yang juga dilakukan tim dosen S-2 Pendidikan Olahraga (Penor), Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNESA di Mojokerto beberapa waktu lalu. Mereka mengadakan pelatihan Kurikulum Merdeka bagi Guru PJOK di sana.
Adapun para dosen yang tergabung dalam tim ini yaitu Prof Abdul Rachman Syam Tuasikal, Mochamad Ridwan, dan Faridha Nurhayati. Kegiatan yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mojokerto itu diikuti 23 guru yang tergabung Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Kegiatan ini juga melibatkan dinas pendidikan setempat sebagai kerja sama antara Pascasarjana UNESA dengan MGMP Kota Mojokerto.
Selaku tim pelaksana, Mochamad Ridwan menyebut, pelatihan ini didasarkan pada kebutuhan di guru di sekolah yang perlu meningkatkan kemampuan mendesain dan melaksanakan pembelajaran olahraga yang efektif dan menyenangkan sesuai visi dan spirit merdeka belajar.
Menurutnya, guru harus membiasakan diri untuk menyusun perangkat, mengingat kurikulum merdeka merupakan kurikulum terbaru yang digunakan di sekolah saat ini.
“Merdeka belajar ini punya muatan yang khas, yaitu memberikan banyak kesempatan pada siswa untuk belajar, mengenali dan mengembangkan potensinya lewat pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan," jelasnya dalam keterangan tertulisnya. Minggu, (04/6/2023).
Dia juga menyebut, Guru PJOK perlu mendapatkan pembekalan terkait penyusunan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka belajar yang diarahkan pemerintah saat ini.
“Dengan permasalahan yang ada, timnya menggagas kegiatan pelatihan dan bimbingan terkait implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran PJOK dengan harapan terwujudnya pembelajaran olahraga yang lebih efektif dan happy bagi siswa,” sambungnya.
Dosen yang berfokus pada bidang Sport Pedagogy itu menjelaskan ada beberapa materi yang menjadi solusi permasalahan guru PJOK di sekolah saat ini, salah satunya lewat pelatihan.
Adapun materi yang disampaikan pada pelatihan itu meliputi konsep dan perkembangan kurikulum, perangkat pembelajaran, desain pembelajaran, platform pembelajaran, pengembangan proyek penguatan profil pelajar pancasila, hingga implementasi kurikulum Merdeka Belajar pada mata pelajaran PJOK.
“Pelatihan ini untuk menyiapkan perangkat penyusunan rancangan pembelajaran kurikulum merdeka di PJOK. Setelah pelaksanaan penyusunan itu rampung, diharapkan peserta dapat memahami tata cara penyusunan perangkat pembelajaran PJOK berbasis Kurikulum Merdeka, sehingga guru di dapat beradaptasi dan memanfaatkan kemampuannya dalam mengikuti perubahan yang ada secara bijak sesuai kebutuhan siswa," tuturnya. (dia/ari)