telusur.co.id - Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) - ITS, Surabaya kembali menghasilkan Doktor Manajemen Teknologi yang ke-9 dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor, yang dilakukan secara hybrid di Surabaya.

Predikat tersebut diberikan pada Muhamamd Fauzan yang telah menempuh pendidikan selama 3,5 tahun dan berhasil mempertahankan disertasinya dengan predikat Sangat Memuaskan.

Muhammad Fauzan yang saat ini menjabat Direktur Human Capital & Legal Hutama Karya memilih latar belakang penelitian yang berbasis dari apa yang dijalani dan dihadapi di perusahan yang saat ini digelutinya. 

Memasuki sepuluh tahun penugasan pembangunan mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah membangun sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi yang merupakan bagian dari pembangunan Tahap I & II. Sementara dari segi ruas operasi, Hutama Karya berhasil mengoperasikan 15 ruas jalan tol sepanjang 884,5 km. 

Namun demikian, pembangunan jalan bebas hambatan ini tidak terlepas dari sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Hutama Karya seperti tantangan pengadaan lahan, konstruksi yang membutuhkan waktu, kondisi cuaca yang sering menghambat proses konstruksi, hingga pendanaan. 

“Untuk memahami tantangan terkait pendanaan, terdapat sejumlah faktor-faktor yang menjadi komponen kunci keberhasilan dalam pembiayaan infrastruktur jalan tol di Indonesia,” papar M. Fauzan. Senin, (19/2/2024).

Dalam penelitian disertasinya yang berjudul “Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Pada Pembiayaan Jalan Tol di Indonesia”, Fauzan  menjelaskan bahwa, kesuksesan pembiayaan infrastruktur tercapai melalui integrasi efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan dalam pengelolaan keuangan. 

Sejumlah faktor variabel dalam penelitian ini meliputi sisi investasi, perspektif sektor publik, perspektif sektor privat, sumber pendanaan, struktur finansial, masalah pembiayaan asing, kontrol kredit, mekanisme pembiayaan utang, hingga analisis risiko dan alokasi mempengaruhi Critical Success Factor (CSF).

Dari seluruh faktor tersebut, terdapat tiga CSF yang sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi pembiayaan infrastruktur jalan tol di Indonesia, yakni Analisis Risiko dan Alokasi, Analisis Investasi, dan Mekanisme Pembayaran Utang. Hasil dari penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan risiko yang efektif dan terintegrasi sebagai kunci kesuksesan proyek infrastruktur. 

Selain itu, Analisis Investasi diakui sebagai CSF kedua, menyoroti pentingnya evaluasi keuangan yang mendalam, sedangkan Mekanisme Pembayaran Utang ditemukan sebagai CSF ketiga, vital dalam memastikan keberlanjutan keuangan dan operasional proyek. 

“Keberhasilan pembangunan jalan tol tidak terlepas dari dukungan Pemerintah melalui sejumlah skema pendanaan seperti Penyertaan Modal Negara (PMN) yang berasal dari Anggaran Pendanaan dan Belanja Negara (APBN), atau skema pendanaan alternatif seperti Public Private Partnership (PPP) dengan melibatkan sektor publik dan swasta, termasuk pembiayaan investasi oleh pemerintah atau pengguna,” tutur Fauzan.

Prof. Dr. Techn. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., IPU., ASEAN.Eng. (UGM) mengapresiasi Fauzan selaku promovendus yang berkecimpung sebagai praktisi, profesional, kembali ke dunia akademik. Belum banyak yang menyempatkan diri ke dunia akademik di sela-sela kesibukan mengelola Perusahaan. 

Apa yang diteliti oleh Fauzan mengenai kesuksesan pembiayaan infrastruktur melalui beberapa variable akan cukup provokatif apabila direalisasikan di dunia industri. Untuk itu ia juga menyarankan agar variabel tersebut bisa dijelaskan dengan model yang mudah dimengerti oleh dunia industry. Semua stakeholder juga harus diupayakan untuk bisa memahami isu keuangan dalam perspektif yang sama.

Prof. Dr.rer.pol. Heri Kuswanto, M.Si. selaku promotor menyatakan kebanggaannya karena bisa menghantarkan M. Fauzan meraih gelar Doktor dengat predikat Sangat Memuaskan. 

“Ini Promosi, bukan ujian. Saya sempat memiliki rasa takut tidak selesai, tapi tidak terbukti. Saudara Fauzan cukup konsisten, fast-respon dalam menjalani bimbingan. Walaupun senior saya, saya dihormati sekali Sebagai promotor. 3,5 tahun bukan waktu yang pendek, dan alhamdulillah bisa terlalui dengan baik. Dari 8 lulusan S3 yang saya bimbing, Fauzan adalah tercepat. Penelitian bidang statisik butuh waktu agak lama. 

“Di luar ekspektasi saya, dengan profil praktisi yag sangat sibuk, Fauzan berhasil menyelesasikannya. Kolaborasi ITS dengan Fauzan sebagai alumni dan juga HK, sangat mendukung proses ini. Konsistensi, itu kunci. Selaku promotor, saya mengucapkan selamat, juga buat keluarga, serta keluarga besar Hutama Karya, Sekolah interdisiplin Manajemen dan Teknologi ITS, meluluskan doktornya,” tandas Heri.

Ir. Budi Harto, M.M., M.Psi. selaku Direktur Utama Hutama Karya juga mengapresiasi dan  menyampaikan rasa bangganya atas diperolehnya gelar Doktor bagi salah satu direktur HK. 

“Selamat pada rekan saya Dr. Ir. Muhammad Fauzan, S.T., M.M. Malam hari ini mempertahankan disertasinya. Hal ini akan berpengaruh positif pada perusahaan HK dan menjadi inspirasi bagi keluarga besar HK. Budaya pembelajaran terus dikembangkan di HK. Kami dan ITS punya program manajemen konstruksi dan bisnis dan geoteknik. Kami menggandeng ITS, ITB, UGM, dan UI untuk membawa kemajuan di HK. Semoga ilmunya bermanfaat bagi keluarga, perusahaan dan masyarakat,” jelas Budi.

Setelah selesai acara sidang terbuka promosi doktor, Dr. Ir. Muhammad Fauzan, S.T., M.M. yang juga menjadi Ketua Umum ITS ‘93 mendapatkan ucapan selamat dan pelukan dari istri tercinta. 

Selanjutnya para para akademisi ITS, keluarga besar HK, praktisi dan profesional bidang sipil dan konstruksi, rekan-rekan PII, serta keluarga besar ITS 93 dan S.36 ITS secara bergantian juga memberikan ucapan selamat dan rasa bangganya disertai harapan agar apa yang telah diperoleh bisa membawa kemanfaatan bagi keluarga, perusahaan, masyarakat, dan bangsa. (ari)