telusur.co.id - Pandemi Covid-19 yang begitu masif, membuat beberapa kita di Jawa Timur dengan predikat Red Zone (positif corona).
Pergerakan ODP yang begitu cepat menyulitkan pemerintah untuk monitoring, begitu banyaknya warga masyarakat.
Menurut Ketua Surabaya Digital City (SDC), Aldy Lazuardy mencontohkan, kasus yang paling terbaru adalah karyawan Sampoerna Rokok yang positif meninggal karena corona.
Dan saat ini puluhan orang ternyata postif corona, terus bagaimana dengan 163 karyawan yang dalam status ODP ini sangat menyulitkan semua pihak.
“Tetapi kalau memakai aplikasi dari kita, semua orang akan bisa monitor hanya dengan satu aplikasi. Mulai dari mana dia berasal, bertemu dengan siapa, kemana saja, sampai keaadaan sekitar kita bisa pantau,” ujarnya. Sabtu, (02/5/2020).
Bahkan, lanjut Aldy, setiap kota bisa kita analisis sebelum kejadian secara real time. Bahkan di saat PSBB seperti saat ini. kita bisa juga berikan semacam himbauan, warning dan licens.
“Misal, orang boleh keluar jam malam, kalau ada surat warna kuning, merah atau hijau, dimana pemerintah yang mengeluarkan surat itu by aplikasi,” tutur Aldy.
Sementara itu, pihak PT Bimasakti Alterra, Muhammad Badarudin mengatakan, Smart Presence for Covid-19 adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Bimasakti Alterra untuk membantu pemerintah dalam memantau pasien ODP, PDP dan pasien positif disaat melalukan isolasi mandiri di rumah.
Dengan aplikasi ini, pasien dapat melaporkan status kesehatan hariannya dan lokasi ia berada kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Karena ini aplikasinya berbasis face recognize. Jadi lengkap sudah gerak-gerik orang tersebut.
“Harapannya dengan Smart Presence for Covid-19 dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengurangi laju perkembangan virus Covid-19 di Indonesia dan Jawa Timur pada khususnya,” Badarudin.
“Semoga secepatnya, keinginan kami Surabaya Digital City yang didukung penuh Bimasakti Alterra, software house terkemuka di Indonesia bisa berperan aktif dalam menangani Covid-19.
Dan berharap secepatnya bisa di respon Bu Gubernur Jatim Khofifah dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Biar masyarakat Jatim tenang aman dan kembali bekerja seperti semula, kasihan rakyat kalau begini terus,” ucap Aldy dalam turut kesedihannya di masa pandemi ini. (ari)